Gubernur BI, Perry Warjiyo: Indonesia Sudah Lakukan Dedolarisasi!
Fenomena Dedolarisasi, Ini dia 5 mata uang penggantinya-(istimewa)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui bahwa saat ini Indonesia termasuk salah satu negara yang sudah mulai untuk meninggalkan dolar Amerika Serikat (AS) atau dedolarisasi.
Perry menjelaskan, transaksi dengan negara mitra dagang dan investasi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) merupakan salah satu upaya Indonesia dalam melakukan dedolarisasi.
"Indonesia kan sudah mulai menggagas diversifikasi penggunaan mata uang, yaitu dalam bentuk LCT itu adalah yang kita sebut diversifikasi," jelas Perry dalam konferensi pers, Selasa (18/4/2023).
"Nah ini kata dasarnya dedolarisasi, artinya menggunakan mata uang selain dolar kan," ujarnya lagi. Bahkan negara-negara anggota ASEAN lanjut dia sudah menyepakati untuk melakukan kerjasama pembayaran lintas batas atau cross border payment.
Secara rinci, Perry menjelaskan, LCT merupakan instrumen transaksi antar negara menggunakan mata uang lokal, dalam penyelesaian transaksi perdagangan maupun investasi.
Dengan demikian, kata Perry Indonesia dan negara bilateral tidak perlu untuk membentuk mata uang baru, seperti wacana yang tengah digodok oleh negara aliansi BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
"Itu (LCT) sebetulnya arahnya sama, bahkan di ASEAN lebih konkret sudah melakukan. Indonesia jauh lebih konkret, tidak hanya dengan ASEAN, tapi juga dengan Jepang dan Tiongkok," jelas Perry.
BACA JUGA:Fenomena Dunia Menuju Dedolarisasi, Ini 5 Calon Mata Uang Pengganti Dollar US
Adapun mengenai rencana BRICS untuk membentuk mata uang baru, Perry mengakui pihaknya belum mengetahui secara resmi wacana tersebut.
"Saya belum mendengarkan suatu setidaknya gagasan atau usulan konkret bahwa negara-negara, akan menerbitkan uang baru. Tapi yang kami dengar memang negara-negara BRICS itu memang semakin melakukan diversifikasi penggunaan uang ke arah non dolar," kata Perry lagi.
Seperti diketahui, sejak 2018 Indonesia sudah melakukan kerja sama dengan negara mitra dagang dan investasi untuk melakukan aksi dedolarisasi alias 'buang dolar', dengan Malaysia dan Thailand. Yang kemudian pada 2021 implementasinya meluas menjadi empat negara, dengan tambahan Jepang dan China. (AMX)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: