Zulkifli Lubis, Tokoh Intelijen Indonesia
--
Tak hanya itu, di bidang intelijen, ia mempelajari taktik spionase, kontraintelijen, propaganda, konspirasi, pengintaian, penghubung, dan kamuflase.
Belajar Ke Luar Negeri
Merasa kurang, Zulkifli terus belajar hingga Malaysia dan Singapura. Di negeri Singa tersebut, ia dipertemukan dengan Fujiwara Kikan (Badan rahasia Jepang untuk Asia Tenggara).
Zulkifli muda pun kembali menimba ilmu intelijen langsung dengan Mayor Ogi, perwira Jepang yang sukses membuat Perancis bertekuk lutut tanpa perang berkat aktivitas spionasenya.
BACA JUGA:7 Nama Setan dan Tugasnya yang Kerap Mengganggu Manusia Menurut Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:Honda Bakal Rilis Motor Listrik Buatan Indonesia Tahun Ini
Setelah kemerdekaan, Zulkifli mendapat restu untuk mendirikan Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani) pada 7 Mei 1946. Organisasi tersebut dibentuknya sebagai payung satuan-satuan intelijen yang bergerak di bawah para komandan lapangan di seluruh Jawa.
Guna menunjang organisasi tersebut, dibentuk pula Field Preparation (FP) di daerah-daerah. Brani dan FP langsung berada di bawah Presiden Soekarno sebagai antisipasi menguatnya militer Belanda di Indonesia. Begitu besar ilmu intelijen yang dimilikinya, Zulkifli pun disebut sebagai bapak intelijen Indonesia. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: