Selain Harus Menjadi Mediator yang Baik, Panwascam Juga Harus Siap Mental

Selain Harus Menjadi Mediator yang Baik, Panwascam Juga Harus Siap Mental

Foto bersama anggota Panwascam se-Kota Bengkulu dengan pemateri Ediansyah Hasan-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Menghadapi tahapan Pemilu 2024, Panitia Pengawas Pemilu khusus Panwaslu Kecamatan (Panwascam) untuk siap mental, fisik, dan kesehatan. Pasalnya, banyak tugas yang mesti dilaksanakan menjelang Pemilu 2024, salah satunya penanganan sengketa cepat dalam pemilu.

Hal ini disampaikan Ediansyah Hasan SH MH, mantan anggota Bawaslu Provinsi Bengkulu, yang menjadi pemateri Rapat Fasilitasi dan Pembinaan Penyelesaian Sengketa Proses Pada Tahapan Pendaftaran Bakal Calon DPD Pemilu 2024 yang diselenggarakan Bawaslu Kota Bengkulu, Jumat (7/4/2023).

"Dalam menghadapi sengketa pemilu, pengawas harus siap mental, termasuk juga kesehatah," ujar Ediansyah di hadapan ketua dan anggota Panwascam se-Kota Bengkulu.

Ediansyah menambahkan, selain fungsi pengawasan, Panwascam juga diharapkan bisa menyelesaikan sengketa antara peserta pemilu. Tindakan Panwascam adalah sebagai mediator, mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai supaya ada jalan keluar atau titik temu.


Ketua Bawaslu Kota Bengkulu-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

"Penyebab sengketa dalam pemilu itu ada 2, yaitu sengketa karena peserta dirugikan atas keputusan KPU, dan sengketa antar peserta yang mana salah satu peserta merasa dirugikan," jelas Ediansyah. 

Khusus panwascam, tidak ada wewenang untuk menyelesaikan sengketa akibat keputusan penyelenggara pemilu. Panwascam hanya diberikan mandat sebagai perpanjangan Bawaslu untuk menyelsaikan sengketa antar peserta pemilu. 

"Panwascam sebagai pelaksana mandat Bawaslu kabupaten/kota untuk bisa menyelesaikan sengketa antar peserta pemilu. Panwascam harus jadi mediator yang baik meskipun tidak sekolah mediator, karena sesuai aturan UU, yaitu sebagai mediator mempertemukan pihak yang bersengketa kemudian menyelesaikannya," papar Ediansyah.


Para anggota Panwascam dan staf serius mendengarkan pemateri -(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Di sisi lain, Ediansyah juga mengimbau panwaslu menunjukan eksistensinya. Meskipun harus tetap bersikap baik, jangan mau dianggap remeh oleh pihak manapun. "Pengawas harus berani menunjukan eksistensinya, jangan mau dianggap sebelah mata," imbau Ediansyah.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Rayendra Pirasad SHI, mengharapkan kepada anggota Panwascam, apa yang disampaikan oleh pemateri harus didalami, bukan hanya sekedar teori. "Jadi diperlukan simulasi penyelesaian, bukan sekedar teori," ujar Rayendra.(**) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: