Begini Cara Kerja Penerapan Sensor Wajah di Aplikasi HP, Yang Perlu Kamu Tau!
Teknologi pemindaian wajah sudah banyak diterapkan disejumlah aplikasi untuk mendukung keamanan--Foto Istimewa
BENGKULUEKSPRESS. COM - Penerapan sensor wajah untuk penggunaan apliakasi sudah banyak dilakukan. Bahkan banyak perangkat teknologi sudah menerapkan hal ini. Termasuk handphone Anda juga dilengkapi dengan fitur keamanan ini.
Pengaplikasian ciri biometrik wajah seseorang untuk menjadi ‘kunci’ atas akses akun digital yang dimilikinya semakin marak dilakukan. Teknologi sensor wajah kemudian turut berkembang dengan pesat, guna memenuhi kebutuhan industri akan hal ini.
Meski demikian, sebagai pemilik layanan digital, jelas Anda wajib paham benar mengenai cara kerja dari sistem ini. Jadi ketika memilih produk dan layanan sensor wajah untuk bisnis Anda, opsi terbaik bisa didapatkan sehingga customer experience yang diperoleh juga maksimal.
Untuk memahami hal ini, mari bedah satu per satu mengenai cara kerja, fungsi, hingga contoh penerapan sensor wajah dalam berbagai konteks, yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber.
BACA JUGA:Oppo Luncurkan Produk Baru, Smartphone AX1 Signal 5G Dengan Super Lengkap
BACA JUGA:25 Titik Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera Disiapkan untuk Mudik Lebaran 2023
Cara Kerja Sensor Wajah secara Umum
Jika berbicara mengenai cara kerja sensor wajah secara umum, maka akan muncul garis merah pada setiap teknologi pengenalan wajah yang digunakan. Pada dasarnya, sensor wajah akan mengandalkan kecocokan profil wajah yang tersimpan di dalam database, dengan apa yang dipindai secara aktual.
Terdapat tiga tahap utama yang digunakan dalam kerja sistem sensor ini. Pertama adalah tahap detection, kemudian tahap faceprint creation, dan tahap verifikasi atau identifikasi.
1. Detection
Tahap ini dilakukan dengan ekstraksi pola dalam sebuah gambar lalu membandingkannya. Jika pola yang dideteksi sama, maka sistem akan mengasumsikan bahwa terdapat citra wajah dalam sebuah gambar yang dimasukkan oleh user.
2. Faceprint Creation
Tahap kedua dilakukan dengan membuat faceprint atau model wajah dari user. Tahap ini dilakukan dengan beberapa proses. Pendekatan geometris dengan mengukur jarak dan relasi spasial antara fitur wajah, mulai dari titik pusat mata, bagian ujung hidung, garis bibir, dan sebagainya untuk mengenali wajah. Pendekatan fotometrik, menganalisis dan membandingkannya dengan database guna mengenali identitas seseorang berdasarkan statistiknya.Analisis tekstur wajah, dilakukan dengan memetakan lokasi unik pori-pori, garis, atau bercak pada kulit yang berbeda antara seseorang dengan orang lain.
3. Verifikasi atau Identifikasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: