Hukum Berhubungan Intim di Malam Takbiran dan Hari Lebaran, Ini Kata Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad

Hukum Berhubungan Intim di Malam Takbiran dan Hari Lebaran, Ini Kata Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad

ilustrasi pasutri-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Selama bulan Ramadan, banyak pasangan suami istri menahan untuk berhubungan intim karena ingin menjaga ibadahnya tetap khusu'. Bahkan pasutri saling menjauhi, supaya tidak tergoda hawa nafsu.

Namuna ketika memasuki malam takbiran atau hari lebaran, umumnya mereka mulai mau melakukan hubungan istri. Tetapi, ada beberapa anggapan yang menyebutkan jika berhubungan di malam takbiran atau hari raya tidak diperbolehkan. Hal ini banyak menjadi pertanyaan umat muslim yang masih awam.

Nah mengutip dari web kabar24.bisnis.com, Buya Yahya, pendiri Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren dengan Al-Bahjah Kabupaten Cirebon mengatakan, berhubungan intim bagi pasangan suami istri di malam takbiran atau hari lebaran adalah halal. 

Buya Yahya menegaskan hubungan intim itu bukan suatu hal yang terlarang, apalagi hari raya adalah hari untuk bersenang-senang. 

BACA JUGA:Mencium Istri Saat Puasa, Begini Hukumnya dalam Islam

BACA JUGA:Waktu Tepat Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan

"Memang ada keyakinan yang aneh-aneh yang tidak membolehkan. Tapi berhubungan suami istri bagi yang sudah sah adalah halal," tuturnya dikutip dari youtube Al Bahjah. 

Menurutnya kenapa itu halal karena pada hari lebaran sudah tidak boleh berpuasa, sehingga boleh melakukan hal-hal yang semula dilarang saat berpuasa. 

Sementara itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan berhubungan di malam takbiran, hari lebaran atau bahkan 10 hari jelang lebaran diperbolehkan. Hal itu, katanya, sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 187. Dalam surat itu tertulis sebagai berikut 

BACA JUGA:Sahkah Puasa Saat Belum Mandi Wajib Lewat Azan Subuh? Simak Penjelasannya Ustadz Abdul Somad

BACA JUGA:Apakah Tidur Sepanjang Hari Saat Berpuasa Bisa Bikin Batal? Simak 10 Hal yang Batalkan Puasa

"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu," paparnya di kanal youtubenya. 

Ustaz Abdul Somad juga mengatakan jika sehabis berhubungan suami istri tidak salat, maka dia berwudhu saja, dan sebelum tidur berzikir. "Orang yang dalam hadas besar hanya tidak boleh baca Quran, tetapi berzikir dan solawat masih bisa dilakukan," tambahnya. 

Tetapi, dia juga mengatakan yang lebih afdol bagi pasangan setelah berhubungan suami istri adalah mandi besar. "Wallahu alam," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: