Irigasi Masalah Petani
BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah akan fokus pada perbaikan irigasi di Bengkulu. Dia mengatakan, sejak zaman Presiden Soeharto, irigasi tidak pernah diperhatikan pemerintah. Sehingga menyebabkan 70 persen lahan persawahan mengalami alih fungsi.
\"Sejak zaman Pak Soeharto dulu, irigrasi tak pernah diperbaiki. 70 persen persawahan saat ini tidak bisa ditanam pagi,\" ujar Junaidi. Sehingga untuk mencapai swasembada beras sangat sulit. Sehingga, gubernur mengatakan akan mentata irigasi di Bengkulu. \"Seperti perbaikan irigasi di Padang Guci, yang akan mengaliri sawah 1500 hektar,\" katanya.
Dia mengatakan saat ini pembangunan jalan dan irigasi dari APBN mencapai Rp 36 miliar. Dirinya akan fokus menata irigasi yang selama ini kurang diperhatikan.
Kepala Plt Kepala Dinas PU Provinsi Andi Roliansyah mengatakan dana perbaikan irigasi tahun 2013 ini mencapai Rp 50 miliar. Anggaran tersebut untuk perbaikan seluruh jaringan irigasi yang rusak di sejumlah kabupaten dan kota. Dinas Pekerjaan Umum selalu memantau kondisi irigasi yang berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi.
\"Perbaikan irigasi menjadi salah satu program prioritas pada 2013 mengingat target produksi padi Bengkulu yang mencapai 1 juta ton,\" katanya.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi H Siswadi SP mengakui, pihaknya menemukan lahan sawah yang cukup luas dialihfungsikan menjadi kebun kelapa sawit, sehingga membuat jaringan irigasi teknis menjadi mubazir.
\"Kami menemukan itu saat kunjungan kerja di Kabupaten Seluma belum lama ini, seperti di Desa Rimbo Kedui. Masyarakat setempat sudah mengeluh dengan kondisi ini, bahkan tanaman padi mereka terancam tidak berproduksi maksimal,\" katanya.
Seharusnya air irigasi itu bisa mengairi areal persawahan, namun kenyataannya sudah menjadi kebun kelapa sawit, sedangkan tanaman padi justru tidak mendapatkan pasokan air. \"Sayang sekali, karena tanaman sawit tidak memerlukan air yang banyak dibandingkan tanaman padi, sedangkan keberadaan saluran irigasi itu tujuannya untuk mengairi sawah,\" jelasnya. (100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: