Jaga Ketersediaan Pasokan dan Harga Komoditas, Inflasi di Bengkulu Terkendali

Jaga Ketersediaan Pasokan dan Harga Komoditas, Inflasi di Bengkulu Terkendali

Yenita Saiful-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu memastikan bahwa inflasi di Bengkulu pada Februari 2023 ini terkendali. Salah satunya dengan menjaga ketersediaan pasokan dan harga komoditas.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Ir Yenita Saiful mengatakan, meskipun adanya tekanan inflasi yang cukup tinggi pada beberapa bulan sebelumnya, pihaknya berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga di Bengkulu. Bahkan diperkirakan angka inflasi di Bengkulu pada Februari 2023 ini tetap terkendali. 

"Kita harapkan angka inflasi di Bengkulu tetap terkendali dengan menjaga stabilitas harga," kata Yenita, Rabu (21/2/2023).

Menurutnya, selain menjaga stabilitas harga, langkah penting lainnya yang dilakukan untuk mengendalikan inflasi adalah dengan menjaga ketersediaan pasokan pangan di Bengkulu. Selain itu, pihaknya juga telah bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk memastikan bahwa kebijakan fiskal dan moneter yang diterapkan di daerah ini dapat berjalan dengan baik.

BACA JUGA:Rumah Sakit Wajib Maksimal Layani Pasien, Kepala BPJS: Jika Tidak, Bisa Pemutusan Kerja Sama

BACA JUGA:Atasi Konflik Aset dengan Warga, DPRD Panggil Pemprov Bengkulu

"Kami telah memastikan bahwa pasokan dan harga bahan pokok seperti beras, gula, dan daging ayam tetap stabil di Bengkulu. Kami juga memonitor harga-harga tersebut secara berkala untuk memastikan tidak terjadi kenaikan yang tidak wajar," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya menemukan adanya kenaikan terhadap beberapa harga komoditas seperti minyak goreng merek Minyakita yang sempat menyentuh Rp 16 ribu per liter. Namun, pihaknya telah melakukan tindakan lebih lanjut dengan memberlakukan pembatasan pembelian minyak goreng bagi masyarakat Bengkulu. Pembatasan ini ditujukan untuk mencegah terjadinya penimbunan dan spekulasi harga yang dapat memicu kenaikan inflasi.

"Pembatasan pembelian minyak goreng dilakukan dengan cara membatasi jumlah pembelian menjadi maksimal dua liter per orang. Hal ini dilakukan agar pasokan minyak goreng di pasaran tetap stabil dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat," kata Yenita.

Seperti diketahui, langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Bengkulu tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak. 

Sementara itu, salah satu pengusaha lokal di Kota Bengkulu, Agus Santoso menyambut baik kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.

"Kami berharap kebijakan ini dapat memberikan kepastian harga dan stabilitas pasar bagi para pelaku usaha. Dengan adanya kebijakan yang jelas, maka kami dapat mengambil keputusan investasi dengan lebih baik dan percaya diri," ujarnya.

Selain itu, dengan adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah, diharapkan inflasi di Bengkulu dapat terkendali dan stabilitas harga tetap terjaga. Hal ini tentunya akan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan pelaku usaha di daerah ini.

"Harapan kami inflasi terkendali dan mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat dan pelaku usaha di Bengkulu," tutupnya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: