Astaghfirullah! Ada PNS Tolak Belajar Ngaji Alquran

Astaghfirullah! Ada PNS Tolak Belajar Ngaji Alquran

Rapat kelas baca Alquran Pemprov Bengkulu-(foto: rio susanto/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Program Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah membasmi buta aksara baca Alquran di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS terus berjalan.

Sejauh ini sudah ada 240 orang ASN di lingkungan Sekretariat Pemprov Bengkulu lebih dahulu belajar baca Alquran. Kini giliran ASN, baik PNS maupun honorer di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov ikut belajar baca Alquran. 

Hanya saja, dari ratusan ASN yang tidak bisa dan belum lancar baca Alquran tersebut, ada yang keberatan mengikuti belajar mengaji. Hal itu terungkap saat rapat pembagian zona dan kelas pembelajaran baca Alquran di Ruang Pola Pemprov Bengkulu, Senin (6/2).

Asisten I Setdaprov Bengkulu, Drs Khairil Anwar MSi mengatakan, memang ada yang berat diminta balajar baca Alquran. Padahal, tidak ada yang dirugikan sama sekali saat ikut belajar baca kitab suci Agama Islam tersebut. 

BACA JUGA:Seluruh PTT Pemkot Bengkulu Dihapuskan Pada 2023, Mulai Bulan Ini

BACA JUGA:Polda Bengkulu dan Jajaran Amankan Ratusan Tersangka Kriminalitas Selama Ops Musang

"Sangat disayangkan ada yang keberatan dan menyatakan sikap. Padahal ini untuk kebaikan, lalu apa yang rugikan?" ujar Khairil dalam memimpin rapat. 

Dijelaskannya, selama belajar baca Alquran, dari sisi hak ASN tidak ada yang dipotong. Baik gaji maupun tambahan penghasilan pegawai (TPP) tidak ada pemotongan. Bahkan belajar Alquran juga tidak menghambat naik pangkat dan golongan. Artinya, dari sisi hak ASN tidak dirugikan sama sekali. 

"Yang keberatan itu justru dari yang beragama Islam. Jadi miris kalau ada yang keberatan. Karena tidak ada yang rugikan sama sekali," ungkapnya. 

Bahkan Khairil mengatakan, ada ASN yang terkesan menyalahkan Gubernur Rohidin karena sudah mengurusi urusan pribadi seseorang (ASN). Padahal wajar gubernur membuat program memberantas buta aksara baca Alquran. Karena gubernur itu pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawabannya. 

"Gubernur itu pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawabnnya nanti. Apapun yang dilakukan dan tidak dilakukan itu semua dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Khairil menegaskan, Alquran sebagai kitap suci umat Islam merupakan pedoman hidup. Pedoman itu harus dipahami. Sebelum dipahami, maka harus dibaca. Jika membacanya saja tidak bisa, maka pedoman hidup itu tidak akan bisa dipahami. 

"Bagaimana mau mempedomaninya, kalau bacanya saja tidak bisa. Maka pedoman hidup itu harus dibaca, dipahami dan dilaksanakan," terang Khairil. 

Maka melalui rapat pembagian zona dan kelas pembelajaran baca Alquran tersebut, Khairil meminta agar bisa disamakan persepsi. Karena tidak ada kerugian sama sekali bagi ASN yang beragama Islam. Maka belajar baca Alquran ini harus semangat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: