Telusuri Penyebab Kematian Bayi di RSUD, Ini yang Dilakukan Dinas Kesehatan

Telusuri Penyebab Kematian Bayi di RSUD, Ini yang Dilakukan Dinas Kesehatan

KEBERATAN : Warga Desa Rindu Hati, Sultan Mukhlis SH saat mengungkapkan kekecewaan dan keberatan terhadap layanan di RSUD Benteng hingga menyebabkan bayinya meninggal saat proses persalinan, Senin (9/1).-(foto: bakti setiawan/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) akan melakukan penelusuran terhadap penyebab kematian bayi yang meninggal saat proses persalinan di RSUD Kabupaten Benteng beberapa waktu lalu.

Meski telah mendapat laporan dari Direktur RSUD Kabupaten Benteng, Dr Hery Kurniawan. Dinkes Benteng juga akan melakukan konfirmasi secara langsung.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Benteng, Ns Gusti Miniarti SKep MH mengatakan, Dinkes telah membentuk tim untuk melakukan konfirmasi kepada Direktur dan Wadir Pelayanan Medik RSUD Benteng. Tim konfirmasi berasal dari internal Dinkes Benteng. Yaitu, berasal dari Bagian Kesehatan Ibu dan Anak serta Layanan Kesehatan

Selain itu, dalam prosesnya bisa saja dihadirkan tenaga medis dari ruang rawat saat peristiwa persalinan terjadi.

BACA JUGA:Beredar Kabar Siswa di Bengkulu Tengah Pecah Bola Mata Akibat Lato-lato, Begini Faktanya

BACA JUGA:Bayi Meninggal Saat Persalinan, RSUD Ini Terancam Dipolisikan

Dari laporan lisan yang disampaikan oleh Direktur RSUD pasca kejadian, sambung Gusti, diperoleh informasi bahwa tim medis dari RSUD sudah melakukan langkah-langkah dengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan pasien. Termasuk dalam kondisi saat itu yang merupakan gawat darurat.

Selain itu, mengingat kasus kematian bayi merupakan kejadian yang serius, Gusti menerangkan, dalam waktu dekat juga akan dilakukan audit di RSUD. Yaitu, audit maternal perinatal (AMP)

Dijelaskan Gusti, AMP merupakan suatu kegiatan yang menelusuri kembali sebab kesakitan dan kematian ibu dan bayi dengan tujuan mencegah kesakitan dan kematian yang akan datang. AMP bisa saja dilakukan bersamaan dengan konfirmasi oleh tim dari Dinkes Benteng.

"Di RSUD juga akan dilakukan audit maternal perinatal yang menghadirkan ahli untuk mengoreksi apabila ada satu langkah RSUD yang terlewatkan. Pada kesempatan itu, akan dihadirkan pemberi layanan langsung. Meliputi, kepala ruangan (Karu), Bidan yang menolong, dokter yang piket saat itu, dokter anak dan dokter obgyn. Semua akan dihadirkan," terang Gusti.

Untuk diketahui, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) kembali menuai protes masyarakat.  

Mantan Kades Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, Sultan Mukhlis SH   bakal melaporkan RSUD Benteng ke pihak kepolisian.

Menurutnya, telah terjadi dugaan kelalaian atau keteledoran tim medis di RSUD Kabupaten Benteng hingga mengakibatkan bayinya lahir dalam kondisi meninggal dunia.

Diakui Sultan, kejadian berawal dari ia membawa sang istri, Siska Aprita (40) ke RSUD Kabupaten Benteng, pada pukul 22.10 WIB, Kamis (5/1) malam. Lantaran, sang istri yang sedang hamil tua mengalami sesak nafas sehingga menjalani rawat inap. Pada keesokan harinya, Jumat (6/1) malam, sang istri merasakan sakit perut dan muncul gejala akan melahirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: