Waspada Penyakit LSD, Serang Sapi dan Kerbau

Waspada Penyakit LSD, Serang Sapi dan Kerbau

Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. M. Syarkawi saat diwawancarai wartawan-(foto: nur meissuary/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melaui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu kembali melakukan perketatan jalur lalu lintas hewan di wilayah perbatasan guna menghindari wabah penyakit Lump Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak jenis sapi dan kerbau.

Pembatasan ini dilakukan di seluruh daerah perbatasan antar wilayah di Bengkulu seperti perbatasan di Kabupaten Kaur, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Mukomuko, serta perbatasan antar kabupaten di Bengkulu. 

Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. M. Syarkawi mengungkapkan, dalam pembatasan yang dilakukan untuk peternak yang membawa hewan yang melintas perbatasan harus menyertakan Surat Keterangan Sehat Hewan (SKKH) dari lokasi ternak berasal. 

"Ternak yang melintas antar wilayah harus dalam keadaan sehat dan disertai dengan melampirkan surat keterangan sehat dari dokter tempat hewan tersebut berasal," ungkap Syarkawi, Selasa (20/12/2022). 

BACA JUGA:Pengelola Parkir RSHD Wajib Kembalikan Hutang Pengelola Lama

BACA JUGA:Ini Manfaat Konsumsi Ikan

Dia menyebut, untuk kasus penyakit LSD diwilayah Bengkulu saat ini sudah ditemukan 6 kasus di Kabupaten Mukomuko yang terkonfirmasi tertular penyakit LSD. Temuan kasus ini diduga berasal dari luar daerah.

"Diduga dari Sumatera Barat, karena disana sudah ditemukan kasus," sampai Syarkawi. 

Untuk mengantisipasi penyebaran virus, Disnakeswan menghimbau para peternak untuk melakukan pengobatan dengan memberikan vitamin pada ternak. 

Serta para peternak diminta untuk melakukan menyemprotkan disinfektan dan menjaga kebersihan kandang ternak dari lalat pembawa virus dan bakteri berbahaya.

BACA JUGA:3 Pelanggaran Ini Bisa Buat Anda Ditilang di Tempat

BACA JUGA:Yakin Hamil Anak Majikan, Siap Tes DNA

"Walupun virus ini tidak ada obatnya dan penyembuhannya membutuhkan waktu hingga enam bulan, peternak dapat tetap melakukan pengobatan dengan menguatkan tubuh dan mengobati luka ternak, serta menghindari faktor-faktor penyebab penyakit. Mudah mudahan dapat sembuh," ujar Syarkawi.

Penyakit LSD sendiri merupakan penyakit yang menyerang kulit ternak yang disebabkan oleh virus cacar. Virus tersebut baru masuk ke Indonesia pada tahun 2022 dan terakhir ditemukan di Thailand pada tahun 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: