Pembagian Set Top Box TV Gratis Minim, KPID Temui Gubernur Bengkulu

Pembagian Set Top Box TV Gratis Minim, KPID Temui Gubernur Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menerima audiensi KPID Provinsi Bengkulu di ruang Kerja Gubernur Bengkulu, Selasa (14/6).-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah pusat telah menyalurkan set top box (STB) TV digital ke Provinsi Bengkulu sebanyak 14 ribu unit. Belasan ribu STB gratis itu diberikan kepada warga kurang mampu. Hanya saja dalam pendistribusiannya masih sangat minim. Bahkan banyak masyarakat tidak mengetahui adanya program STB gratis untuk menerima siara TV digital.

"Tidak merata STB ini dibagikan kepada masyarakat. Karena tidak diberikan sepenuhnya," terang Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bengkulu Alberce Rolanda Thomas kepada BE, usai menggelar audiensi dengan Gubernur di Kantor Gubernur Bengkulu, Rabu (14/6).

Dijelaskannya,  STB TV gratis sebanyak 14 ribu itu hanya dibagikan di Kota Bengkulu sekitar 9 ribu unit. Selebihnya dibagikan ke Kabupaten Bengkulu Tengah. Realisasinya dari 14 ribu STB TV gratis itu tidak lebih dari 1 persennya.

"Pembagiannya tidak sampai 1 persen," tuturnya.

Alberce mengatakan STB TV gratis itu dibagikan melalui program pemerintah. Pembagiannya untuk wilayah Bengkulu 1, pemenang muxnya ialah Indosiar, RCTI dan TVRI. Masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan STB TV gratis itu cukup terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan memiliki TV digital.

"Masyarakat kurang mampu untuk mendapatkannya bisa mendatangi KPID dan bisa datang langsung ke Indosiar, RCTI dan TVRI di Bengkulu. Tercatat penerima PKH dan tentunya memiliki TV digital. Kalau ada PKH tapi tidak ada TV digital, juga tidak bisa dapat," ungkap Alberce.

Disamping itu, Alberce menegatakan agar program TV digital ini bisa direalisasikan cepat. KPID juga meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memberikan himbau kepada ASN untuk membeli STB TV digital. Masyarakat bisa membelinya dengan harga sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu perunitnya.

"Kita juga minta dukungan, agar ASN bisa memberikan contoh untuk menggunakan STB TV digital," tuturnya.

Untuk beralih TV analog ke TV digital, sejauh ini tahap pertama telah dilakukan. Hanya saja hanya 3 provinsi yang melakukannya, yaitu Riau, NTT dan Papua Barat. Sementara untuk Bengkulu sendiri, masih terus dikoordinasikan kepada pemerintah pusat kapan akan memulainya.

"Kita belum dapat informasi terbaru. Kita masih akan terus koordinasikan, karena belum ada informasi yang jelas," bebernya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, program  beralih TV analog ke TV digital ini bisa disosialisasikan. Tentu bisa saja program itu dimulai dari ASN. Agar bisa menjadi contoh masyarakat.

"Pola gerakan yang harus disiapkan. Misalnya dari kalangan ASN, buat gerakan. Buat surat edaran, itu pekerjaan teknis," ungkap Rohidin.

Tidak hanya itu, Rohidin juga meminta KPID itu bisa mendorong eksistensi media  mainstream. Seperti media radio, sebab saat ini sudah mulai banyak meninggalkan siaran radio. Padahal, radio ini banyak yang meminati.

"Jangan sampai habis, mati semua, harus ada pembinaan. Misalnya kerja sama antara radio dan pasar agar iklan tetap jalan, dengan institusi pemerintah, maka media mainstream itu dengan adanya media online tidak hilang, itu dibantu oleh KPID," terang Rohidin.

Gubernur Rohidin juga meminta agar KPID dapat merangkul teman - teman awak media, dengan membuat program - program pemberdayaan media. Sebab KPID mitranya media, awak media dan yang menerima manfaatnya itu masyarakat.

"Tentunya dalam rangka mendukung kerja pemerintah walaupun mereka independen," tutupnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: