Oknum TNI Bakar Mapolres OKU, 9 Polisi Dirawat

Oknum TNI Bakar Mapolres OKU, 9 Polisi Dirawat

\"191808_718387_Bentrok_OKU_Munir\"BATURAJA, BE - Suasana mencekam terjadi di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Mapolres OKU dibakar ratusan oknum TNI Armed 15/76 Tarik Martapura, OKU, Kamis (7/3) sekitar pukul 07.45 WIB. Tidak ada korban jiwa pada aksi pembakaran tersebut. Namun, sedikitnya ada 9 orang dirawat di rumah sakit.

Mereka adalah 4 anggota Polres OKU, Aiptu Barmawi Aidil mengalami luka tusuk di paha kiri, Briptu Berlin Mandela mengalami luka tusuk kiri, Aipda M Solahuddin akibat gangguan pernapasan dan Aiptu Hasibuan. Satu anggota Polres OKUT, yakni Kapolsek Martapura, atas nama Kompol Riduan, mengalami luka tusuk kayu tembus ke pinggang.

Kemudian, tiga  anggota TNI, yakni anggota Armed, Praka Hendra (35) mengalami luka robek lengan tangan kanan, anggota POM Koptu Kurniawan mengalami luka memar dikepala belakang. Kapt CPM Martin Nuri, Dansub POM Baturaja, mengalami luka memar di punggung. Dan satu pegawai sipil yang bekerja di Polres OKU, Edi Maryono (72) luka bakar 50 persen. Para korban dirawat di RS Dr Noesmir dan RS Antonio Baturaja. Karena Kondisi Kompol Riduan dan Aiptu Barmawi kritis, keduanya dirujuk ke RS Bayangkara Palembang melalui pesawat Helikopter.

Tak hanya itu, akibat pembakaran itu, sebagian gedung Polres OKU hangus terbakar. Serta 70 kendaraan roda dua dan 6 roda empat hangus terbakar. “Untuk kerugian persisnya kami belum tahu,” kata KapolresOKU, AKBP Azis Saputra, kemarin (7/3). Pembakaran sendiri menurut informasi buntut dari kasus pembunuhan anggota TNI AD Yon-Armed, Pratu Heru Oktavianus yang dilakukan oleh oknum Polisi Lalulintas Polres OKU, Brigadir Wijaya, Minggu (27/1).

Dari informasi didapat awalnya, ratusan oknum anggota Yon Armed mendatangi Mapolres OKU dengan berseragam lengkap tanpa senjata untuk melakukan aksi damai dan meminta keterangan soal kasus terbunuhnya Pratu Heri. Mereka mendatangi Mapolres sekitar pukul 07.45 WIB dengan mengendarai puluhan sepeda motor dan satu unit truk.

Tiba-tiba mereka menutup jalan dan meminta warga sekitar untuk bubar tidak mendekat dan kemudian masuk ke Mapolres. Karena mendapat informasi akan melakukan aksi damai, para oknum Yon Armed diterima Kabagops Polres OKU, Kompol Afriya Jaya. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba ada anggota oknum YON Armed melempar batu ke kaca Traffic Management Center (TMC). Kemudian, mereka masuk ke dalam ruangan dan menghancurkannya. Serta membakar mobil Suzuki Carry yang terparkir di halaman Mapolres. Selanjutnya, disusul kebakaran di gedung Sat Binmas.

Kobaran api membesar dan menjalar ke seluruh gedung Mapolres, terutama gedung utama. Hanya, gedung Sat Narkoba saja yang kerusakannya tidak terlalu parah. Saat api bekobar, para TNI yang datang dan beberapa anggota polisi melakukan evakuasi. Termasuk, mengamankan senjata api yang terletak di gudang senjata. Serta mengamankan 28 tahanan. Kemudian, senjata api dan tahanan di evakuasi ke Koramil Baturaja. Lantaran, tak mendapat pengawalan ketat, para tahanan kabur. Dari 28 tahanan terdiri 24 pria dan 4 wanita, 18 tahanan di antarannya kabur dan hanya tersisa 10 tahanan.

Akibat kejadian itu, arus lalulintas di sekitar Mapolres macet total. Warga berduyun-duyun memadati TKP untuk melihat kejadian tersebut. Para TNI yang berjaga kualahan untuk mengatur lalulintas, dan warga terus merapat untuk melihat lebih dekat Mapolres yang terbakar.

“Selain Mapolres, dua pos lantas yakni poslantas Ogan II  dibakar dan Ogan III hancur kacanya. Untuk tahanan yang kabur sudah kami lakukan pengejaran. Yang masih ada saat ini kami evakuasi,” lanjutnya.

Akibat pembakaran tersebut, Brigjen Pol Zulkarnain dan Pangdam II Sriwijaya, Mayor JenderalNugroho Widyotomo beserta rombongan langsung turun langsung ke TKP. Wakapolda sendiri langsung meninjau ke Mapolres OKU, sedangkan Pangdam ke Yon Armed Martapura lalu meninjau ke Mapolres.  

Mapolsek Martapura Juga Diserang Aksi penyerangan yang dilakukan sejumlah oknum anggota TNI juga terjadi terhadap Mapolsek Martapura, Kabupaten OKUT sekitar pukul 09.45 WIB kemarin (7/3) mengakibatkan kondisi Mapolsek rusak parah. Lima kendaraan bermotor dibakar, sementara Kapolsek Martapura Kompol Ridwan mengalami luka berat (luber) hingga kritis dan menjalani perawatan intensif pihak Rumah Sakit.

Diduga Kompol Ridwan menjadi korban pengeroyokan saat penyerangan terjadi. Luka yang dialami korban diantaranya memar pada mata kanan, luka robek 2 centimeter tangan kanan dan kiri, memar kepala sebelah kanan, lecet siku sebelah kanan, memar kepala belakang dan memar bahu kanan. Insiden tersebut kontan membuat suasana di kawasan Mapolsek mencekam, sementara lalu lintas di Jalan Merdeka Macet total.

Pantauan lapangan, suasana Mapolsek Martapura sekitar pukul 10.00 WIB mencekam, sejumlah oknum anggota TNI masuk ke lingkungan Mapolsek hingga melakukan pengrusakan. Lima sepeda motor Satlantas Polres OKUT dibakar berikut mobil dinas Kapolsek dirusak. Setelah itu, mereka bergerak menuju Mapolres OKUT yang berlokasi di Jalan Lintas Tengah Sumatera, namun dihalau Satuan Provos dari TNI di depan pintu gerbang Kantor Irigasi Komering Kotabaru. Mereka meminta agar balik ke belakang sehingga penyerangan ke Mapolres OKUT batal.

Warga yang melihat peristiwa itu berlangsung ketakutan, bahkan masuk ke rumah dan tempat usaha. “Takut mas, lebih baik masuk rumah,” ujar warga yang melihat kejadian. Di lain pihak, usai aksi penyerangan ke Mapolsek Martapura, warga berduyun-duyun mendatangi Mapolsek, umumnya mereka ingin tahu kondisi bangunan.

Namun sayang, kehadiran warga yang tak terkendali membuat isi ruangan berantakan dan hancur. Diduga ada sebagain barang yang dijarah oknum tak bertanggung jawab. Kondisi mulai steril sekitar pukul 13.00 WIB saat anggota polisi meminta warga keluar dari lingkungan Mapolsek.

Terkait kejadian ini, Kapolres OKUT AKBP Kristiyono belum banyak berkomentar. “Saya hanya tegaskan bahwa kondisi Kapolsek Kompol Ridwan sudah stabil, memang sebelumnya muntah-muntah hingga kritis. Saat ini, sudah dirujuk ke Palembang untuk perawatan intensif,” terangnya.

Menanggapi adanya tahanan di Mapolsek yang kabur, dirinya mengatakan, ada empat tahanan yang ada di Mapolsek semuanya berhasil diamankan warga. “Setelah kondisi stabil, pihak keluarga akan menyerahkan tahanan tersebut. Mereka masing-masing Febri, Deri dan Riko, sementara yang satunya juga diamankan,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati OKUT H Herman Deru,SH,MM meminta agar kedua belah pihak bisa menahan diri dan mencari solusi terbaik. Sehingga, masalah ini tak berkepanjanga. Dan yang perlu ditekankan, dalam peristiwa ini kondisi warga kondusif. “Artinya tidak ada kaitan dengan warga, melainkan oknum saja. Semoga masing-masing bisa mencari jalan terbaik,” katanya. (gsm/aba/asa) Menanggapi adanya tahanan di Mapolsek yang kabur, dirinya mengatakan, ada empat tahanan yang ada di Mapolsek semuanya berhasil diamankan warga. “Setelah kondisi stabil, pihak keluarga akan menyerahkan tahanan tersebut. Mereka masing-masing Febri, Deri dan Riko, sementara yang satunya juga diamankan,” ungkapnya.(jp)

Kronologi Penyerangan Pukul 08.30 Sekitar 75 personel TNI Yon Armed 15/76 Tarik Martapura, Kamis pagi, mendatangi Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) menggunakan truk dan sepeda motor. Mereka hendak berdialog soal penanganan kasus tertembaknya TNI Prajurit Satu Heru Oktavianus oleh anggota Polres OKU, Brigadir Wijaya, dua bulan lalu yang tak jelas ujungnya. Kapolres OKU, AKBP Azis Saputra, sedang tak berada di tempat.

Personel TNI diterima dengan baik dan dipersilakan masuk ke Markas Polres OKU. Sejumlah anggota Polres pun menyiapkan ruangan untuk pertemuan itu. Rencananya, mereka akan diterima oleh Kepala Bagian Operasi Polres OKU, Komisaris Polisi Afri S. Jaya. Pukul 09.00 Sejumlah anggota TNI mulai mengamuk di dalam Mapolres dan menghajar tiga petugas jaga Polres OKU. Mereka adalah Aiptu Arwani (luka tusuk paha kiri), Briptu Berlin Mandala (luka tusuk di punggung), Bripka M., dan Asrul Hasibuan, yang merupakan petugas kebersihan. Pukul 10.00 Anggota TNI meninggalkan lokasi yang sudah terbakar menuju markas Batalyon Artileri Medan 15/76 Tarik, Martapura. Pukul 10.30 Rombongan TNI tak langsung kembali ke markas. Mereka berbelok menuju Mapolsek Martapura dan menghancurkan kantor Polsek Martapura. Kompol M. Ridwan yang berada di tempat pun langsung menjadi bulan-bulanan sejumlah anggota TNI AD. Pukul 11.00 Puas memporak-porandakan Mapolsek Martapura, rombongan tentara kembali ke markas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: