Bengkulu Rawan Bencana, JK : PMI Harus Siaga 24 Jam

Bengkulu Rawan Bencana, JK : PMI Harus Siaga 24 Jam

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dan Ketua PMI Bengkulu Asnawi A Lamat, usai penandatanganan prasasti-(foto: asuary/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla mengharapkan PMI Provinsi Bengkulu siap siaga 24 jam, karena Bengkulu merupakan daerah rawan bencana.

Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia tersebut mengungkapkan, dalam peresmian gedung, markas dan UDD PMI Provinsi Bengkulu, ada tiga kelompok tugas dari PMI, salah satunya adalah darurat kebencanaan.

"Bengkulu daerah rawan bencana, maka PMI Bengkulu harus siap. Dasar kerja PMI bukan birokrat tapi kerelawanan," ungkap Jusuf Kalla, dalam kata sambutannya dalam peresmian gedung baru PMI Bengkulu, Selasa (9/8).

BACA JUGA:UKBPJ Provinsi Bengkulu Dorong UMKM Mendaftarkan Produknya di E-Katalog Lokal


Foto bersama Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dan Ketua PMI Bengkulu Asnawi A Lamat bersama anggota PMI usai peresmian markas baru PMI-(foto: asuary/bengkuluekspress.disway.id)-

Menurutnya, PMI merupakan organisasi terbesar di dunia, dengan puluhan negara sudah memiliki PMI. Dengan semangat solidaritas internasional PMI memiliki semangat untuk saling bahu membahu dalam darurat kebencanaan. Selain itu azas kerjanya adalah sukarelawan, dengan keikhlasan.

Ia juga mengatakan, tugas rutin PMI adalah memastikan ketersediaan stok darah dapat terpenuhi. Kebutuhan stok darah idealnya 2 persen dari jumlah penduduk.

"Salah satu tugas rutin, bagaimana caranya untuk menyediakan darah 24 jam. Karena kebutuhan darah 2 persen dari jumlah penduduk, di Bengkulu diperlukan 50 ribu kantong setiap bulannya atau perhari 140 kantong," jelas lelaki yang akrab disapa JK itu.

Di sisi lain, Gubernur Bengkulu DR drh Rohidin Mersyah MMA mengatakan PMI dipercaya cukup tinggi oleh masyarakat. Karena PMI mampu menyatu bersama masyarakat khususnya ketika masa darurat bencana.

"Keberadaan PMI di tengah-tengah masyarakat dibutuhkan dan dirasakan. Bukan hanya soal donor darah, tapi juga tanggap darurat kemanusiaan lainnya dan mampu beradaptasi ditengah - tengah masyarakat," terang Rohidin.

Dengan hal itu tentunya perlu dilakukan penguatan fungsi kelembagaan PMI Provinsi Bengkulu, salah satunya hibah sarana dan prasarana oleh Pemprov.

Diketahui pembangunan gedung dan tanah markas baru PMI Bengkulu merupakan hibah dari Pemprov yang memiliki luas tanah sekitar 1.300 meter persegi.

Ia berharap PMI juga mulai membangun fungsi layanan kesehatan bahkan kedepan sampai rumah sakit, sehingga membuat kemandirian PMI Bengkulu.

"Karena itu perlu dilakukan penguatan kelembagaan PMI Bengkulu, dan kedepan peningkatan pelayanan PMI harus ditingkat hingga memiliki rumah sakit," ujar Rohidin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: