Angka Kemiskinan di Bengkulu Meningkat
Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal Saat menggelar konferensi pers hasil survei ekonomi bulan maret di kantor BPS Provinsi Bengkulu, Jum'at (15/7).-(foto: asuary/bengkuluekspress.disway.id)-
Bengkulu, bengkuluekspress.com - Angka kemiskinan masyarakat Provinsi Bengkulu meningkat. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Jum'at (15/7), saat menggelar konferensi pers hasil survei sosial ekonomi nasional.
Kepala BPS provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal M.E mengatakan, berdasarkan hasil survei sosial ekonomi yang dilakukan secara Nasional pada bulan Maret tahun 2022, potret penduduk miskin di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan 0,10 persen jika dibandingkan bulan September 2021 yang lalu.
"Survei Sosial Ekonomi yang dilakukan pada bulan Maret 2022 kita melihat potret penduduk miskin kita sebesar 14,62% jika kita hitung angka absolutnya 297.230 jiwa, jika kita bandingkan pada Maret 2021 memang ada penurunan 0,60% yang pada saat itu persentasi 15.22% tapi jika dibandingkan dengan September 2021 sebesar 14,42% artinya ada peningkatan," ungkap Win, Jum'at (15/7).
Meski demikian Win Rizal beranggapan bahwa meskipun terjadi kenaikan, tapi tingkat kedalaman kemiskinan berdasarkan indeks kedalamannya 2,43 persen atau turun dari bulan September 2021 sebesar 2,45 persen artinya tidak terlalu parah.
Kemudian untuk indeks tingkat keparahan sebesar 0,58 persen jika sibandingkan dengan Bulan September 2021 sebesar 0,55 persen meskipun terjadi kenaikkan 0,04 persen tapi tidak terlalu parah, Sehingga masih mudah untuk dilakukan intervensi melalui program - program pemerintah.
"Namun demikian jika kita lihat dari sisi kedalaman dan keparahan indeks itu masih positif, tingkat kedalaman dan keparahannya lebih menurun artinya upaya pengentasan kemiskinan lebih mudah," jelas Win.
Sedangkan ketimpangan ekonomi berdasarkan gini ratio di bulan Maret 2022 sebesar 0,315 poin, atau turun sebesar 0,006 poin jika dibandingkan dengan bulan September 2021, yang berarti jurang pendapatan antara masyarakat mengalami penurunan.
"Untuk ketimpangan berdasarkan gini ratio kita peroleh 0,315 jika kita bandingkan dengan maret dan september 2021, ini terjadi penurunan artinya pendapatan penduduk semakin merata," tututp Win.(CW2/Suary).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: