Khaidir Ali (21), Mahasiswa yang Sukses Budidaya Bibit Anggur
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Berawal dari menyukai tumbuhan dan hobi menanam, Khaidir Ali (21), mahasiswa semester 4 Prodi Agroteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (Unib) ini sukses membudidayakan bibit anggur kemudian menjadikannya peluang bisnis di Kota Bengkulu. Selain mempunyai hobi menanam, Ali mengaku, usaha pembibitan anggur ini merupakan salah satu usaha yang cukup menguntungkan di sela kesibukan kuliah. \"Awal mulanya sih cuma iseng-iseng aja, terus juga saya hobi nanam. Terus mulai berpikir kenapa nggak jadi mulai usaha aja, dan akhirnya jadilah usaha bibit anggur ini,\" ujar Ali, ketika ditemui di kebun anggurnya, Jum\'at (11/02). Selain dari usaha pembibitan anggur, putra ke 4 dari 5 bersaudara dari pasangan bapak Adi Suwardi (alm) dan ibu Tuti Harti Ningsih (50) ini, juga memiliki usaha jual beli HP dan kamera serta menawarkan jasa sambung anggur (graffting) se-Provinsi Bengkulu. Meskipun memilki banyak usaha, tidak membuat prestasi akademik Ali terganggu. Hal ini dibuktikan saat ia sudah berhasil meraih juara 1 lomba proposal Fakultas Pertanian Bidang Bisnis, lolos pendanaan dan terpilih sebagai tenan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Universitas Bengkulu, dan segudang prestasi lainnya. \"Alhamdulillah walaupun saya memiliki usaha, tapi saya tidak menyampingkan kuliah saya. Alhamdulillahnya beberapa prestasi akademik sudah saya raih. Saya juga memproduksi bibit anggur itu sendiri pada waktu malam hari kalau saat hari-hari kuliah, tapi kalau saat libur itu pagi atau siang,\" ujar pemuda 21 tahun ini. Dengan luas lahan 2x5 meter, Ali mampu menjual 30-40 bibit setiap bulannya. Untuk buah dari hasil pembibitan itu sendiri, apabila cukup banyak maka akan di jual dengan harga 100 ribu perkilonya. \"Kalau untuk buahnya itu sebenarnya untuk konsumsi sendiri. Tapi kalau buahnya dirasa cukup banyak, maka dijual dan harganya itu Rp100 ribu perkilonya,\" ujar Ali. Untuk harga dan varian bibit anggur yang ditawarkan sendiri, cukup banyak dan bervariasi diantaranya flamenco, gozy, ninel, transfiguration, akademik, pixon, ladysh, illaria, everest, anggelica, harold, jupiter, teleki SC, ramsey, bogema, banana, yellow belgi, dan isabella. \"Kalau untuk harganya (bibit) itu bervariasi. Ada yang paling mahal itu flamenco dan gozy harganya Rp 150 ribu. ada juga yang paling murah itu varian yellow belgi Rp 35 ribu dan varian isabella itu Rp15 ribu dan sisanya harga standar harga Rp.125 ribu. Untuk tanaman buah dalam pot ( Tambulampot) juga bervariasi mulai dari Rp150 ribu sampai Rp500 ribu tergantung kondisi tambulampotnya,\" ujar Ali. Adapun teknik penjualan yang digunakan pemuda kelahiran Bengkulu 13 Januari 2001 ini, ada 2 teknik yaitu offline dan online. Untuk teknik offline Ali mengaku memproduksi bibit anggur di rumah pribadi atau di tempat konsumen Sambung Anggur. Untuk teknik Online, Ali menyediakan akun Instagram dan Facebook yaitu @anggur-bengkulu. Mengingat konsumen terbanyak berasal dari sosial media. \"Kalau untuk teknik penjualan sendiri itu ada offline ada online, karena konsumen terbanyak itu dari kalangan menengah ke atas dan ada juga sebagian dari mahasiswa dan masyarakat sekitar,\" jawab Ali. Ali mengaku bahwa proses awal sampai tahap penjualan cukup rumit, dan memakan waktu yang cukup lama. \"Prosesnya itu, batang anggur yang sudah ditreatment ditambah dengan fungisida dan bahan organik lain. Kemudian dipotong setinggi 25 cm kemudian disemai dan ditaruh di ember dan di rumah dengan intensitas cahaya matahari yang tidak terlalu terik. Kemudian dikalusing, disambung, ditanam di polybag, disekam bakar dan tunggu sampai tumbuh, dan siap jual,\" beber Ali. Namun sayangnya lahan dan modal yang terbatas, menjadi salah satu kesulitan Ali dalam memproduksi bibit anggur ini. Ali berharap semoga kedepannya akan lebih banyak lahan yang bisa ia produksi dan lebih banyak modal yang dapat ia kembangkan. \"Harapannya sih semoga lahannya itu bisa lebih banyak, produksinya bisa lebih banyak, dan berkembang, juga keuntungannya bisa lebih banyak dari sebelumnya,\" tutup Khaidir Ali. (Ana/Mg24)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: