Ratusan Juta Dana Bansos Ngendap

Ratusan Juta Dana Bansos Ngendap

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Ratusan juta rupiah dana bantuan sosial (Bansos) BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) reguler dan PPKM di Provinsi Bengkulu tahun 2021 hingga kini belum tersalurkan. Dana bansos itu disinyalir masih ngendap di bank BRI Cabang Bengkulu. \"Masih banyak dana bantuan dari Kemensos yang masuk ke rek BRI, tetapi penerima manfaatnya itu belum mengambil atau belum dicairkan,\" kata anggota Komisi Vlll DPR RI H. M. Saleh, di Bengkulu, Senin (7/2). Politisi Golkar itu menegaskan agar seluruh stakeholder yang terlibat mengurusi bansos itu harus mencarikan langkah yang kongkrit. Seperti halnya lebih aktif mencari KPM (Keluarga Penerima Manfaat) itu untuk segera disalurkan. Menurutnya, bansos di Provinsi Bengkulu tahun 2021 yang belum tersalurkan masih menyisakan 12,5 persen dari masyarakat penerima. Maka pihaknya mendorong agar pihak teknis menuntaskan penyaluran dana bantuan pemerintah itu di tahun 2022 ini. \"Sekarang ini dalam waktu 1 hingga 2 bulan ini harus dituntaskan semua. Jika tidak maka uangnya akan ditarik kembali ke kas negara,\" bebernya. Disisi lain, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Iskandar ZO mengklaim jika penyarluran dana bansos itu dilapangan banyak ditemukan lantaran karakter masyarakat Bengkulu yang kebanyakan tinggal berkebun ke luar provinsi. Sehingga masyarakat yang terdaftar sebagai penerima tersebut pulang ke Bengkulh hanya dalam kurun waktu 6 bulan sekali. \"Kita kesulitan dalam mencari lokasi masyarakat yang berkebun ke luar itu,\" ujarnya. Tetapi, Ia mengaku pihaknya tidak putus asa dan terus berupaya bekerjasama dengan seperti pendamping PKH, TKSK untuk mencari warga ataupun masyarakat penerima manfaat itu. \"Kita juga mengharapkan kepada masyarakat penerima untuk pro aktif melapor ke pemerintahan setingkat baik RT, RW maupun desa. Supaya bisa dibantu dalam proses pencairan dana tersebut,\" ungkapnya. Sementara itu, Pemimpin Cabang BRI Bengkulu Ronaldo Nasution mengakui sebagai mitra penyalur, BRI hanya sifatnya menerima saldo bantuan itu dari kantor pusat. Dimana mulai dari KPM nya siapa dan kartu sudah masuk ke distribusi secara fisik, saldonya sudah ada bahkan e-warungnya juga sudah tersedia. \"Kami itu hanya menunggu orangnya mana yang mau datang. Kita sifatnya hanya menunggu, jika limit waktu yang ditentukan dari kementerian. Kapan diminta kembalikan ke kas negara maka akan kita kembalikan,\" ucapnya. Menurutnya untuk dana BPNT reguler dan PPKM berbeda capaian persentase dana yang tersalurkan ke masyarakat. Namun, jika target rata rata untuk nilai BPNT reguler sebesar Rp 5 miliar tetapi untuk BPNT PPKM Rp 3 miliar lebih. (HBN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: