Tapping Box Banyak Eror
Pencatatan Pajak Tak Valid BENGKULU, BE - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu akan melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem perekam transaksi (Tapping Box) yang dipasang di seluruh Wajib Pajak (WP). Pasalnya, selama pandemi Covid-19 tapping box kurang terawasi maksimal, bahkan ada beberapa yang terjadi eror sehingga sistem pelaporan pajak tidak valid. \"Ada sedikit komplain dengan tapping box kita. Contoh, ada wajib pajak yang bayar ke kita Rp 30 juta, tapi laporan di tapping boxnya cuma Rp 28 juta, nah ini yang sedang kita evaluasi,\" kata Kepala Bapenda Kota Bengkulu, Drs Eddyson, kemarin (7/11). Eddyson menyebutkan, setelah terpasang mesin tapping box ini juga perlu pengawasan secara rutin untuk mencegah adanya permainan yang dilakukan oknum untuk memodifikasi sistem agar tidak sesuai dengan sebenarnya. Selain itu, pengawasan sangat membantu untuk mengetahui jenis kerusakan agar bisa diperbaiki secara cepat. \"Makanya sekarang kita perbaiki semua sistem-sistemnya supaya tapping box yang rusak atau keliru bisa normal kembali,\" jelasnya. Diketahui, penerapan tapping box ini sudah dilakukan sejak 2019 lalu dan sekarang sudah hampir 300 unit yang terpasang di seluruh WP seperti restoran, tempat karaoke, rumah makan, klub malam, hypermart, hotel, kafe dan sebagainya. Sejak pemasangan tapping box ini dampaknya cukup signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak hingga 50 persen. \"Tim kami hampir setiap hari turun memasangkan tapping box ke sejumlah objek pajak yang potensi pendapatannya besar,\" ungkapnya. Bahkan lanjut Eddyson, tahun depan pihaknya sudah minta tambahan sebanyak 100 unit lagi ke Bank Syariah Indonesia (BSI) selaku penyedia unit tapping box ini. Sebab, hampir setiap tahun tapping box akan selalu bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan usaha di Kota Bengkulu. \"Kita sudah konfirmasi ke BSI mereka siap memenuhi permintaan 100 unit lagi. Dan saat ini sudah kita data objek pajak yang akan dipasang mesin tersebut,\" pungkasnya. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: