Program PEN Bantu Masyarakat Terdampak Covid

Program PEN Bantu Masyarakat Terdampak Covid

BENGKULU, BE - Program Padat Karya revitalisasi (pembangunan) drainase dari Kementrian PUPR menjadi berkah bagi puluhan masyarakat di Desa Babatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma. Program tersebut menyasar masyarakat yang terdampak covid-19, sekaligus mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Program padat karya pembangunan drainase harus melibatkan masyarakat desa setempat, jika tidak maka akan menyalahi aturan. Seperti disampaikan oleh salah satu pekerja drainse, Oyon, dia dan sekitar 30 orang rekannya ditawari untuk membangun drainase. Karena kebanyakan rekannya adalah petani, pekerja serabutan, tukang bangunan yang menganggur akibat tidak ada panggilan, tawaran tersebut tidak mereka sia-siakan. \"Siapa, Bang yang tidak mau ditawari pekerjaan disituasi sulit seperti sekarang ini. Contohnya kami, tukang kan banyak nganggur karena sepi panggilan selama pandemi ini,\" jelas Oyon. Puluhan masyarakat tersebut menerima honor Rp 100 hingga Rp 125 ribu/perhari. Tetapi pembayarannya dilakukan satu minggu satu kali. Target pembangunan drainase yang ditetapkan biasanya 10 minggu kalender. \"Yang pasti mau bekerja dan punya keahlian, untuk bayarannya beda-beda, tukang itu Rp 125 ribu kalau kenek Rp 100 ribu. Drainase yang kami bangun ini panjangnya sekitar 200 meter,\" imbuh Oyon. Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Direktorat Jendral Bina Marga Provinsi Bengkulu Bengkulu, Ir M Giantoro Murod membenarkan jika program padat karya harus masyarakat setempat yang dilibatkan menjadi pekerja. Karena pembangunan drainase tidak membutuhkan tenaga ahli, yang terpenting masyarakat yang dijadikan pekerja mau bekerja dan bisa. Semester pertama tahun 2021 progam padat karya mampu memberikan pekerjaan pada 1.226 masyarakat dan semester kedua tahun 2021 sebanyak 1026 pekerja. Target pembangunan drainase sampai akhir tahun 2021, selama program tersebut berlangsung maka masyarakat masih tetap dilibatkan. \"Harus masyarakat setempat yang dilibatkan, karena program padat karya tidak membutuhkan tenaga ahli. Untuk total tenaga kerja totalnya sudah ribuan orang,\" jelas Giantoro. Lebih lanjut Giantoro mengatakan, Program padat karya revitalisasi drainase tidak hanya di Desa Babatan. Tetapi tersebar di beberapa titik di Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu, mulai dari batas Sumbar, batas Sumsel, batas Lampung dan Tanjung Sakti. Diharapkan program tersebut mampu sedikit membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi covid-19.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: