Tahap ke-45, Sebanyak 9,2 Juta Vaksin Tiba di Tanah Air

Tahap ke-45, Sebanyak 9,2 Juta Vaksin Tiba di Tanah Air

Jakarta, bengkuluekspress.com - Hari ini Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-45 berupa 9,2 juta vaksin Sinovac. Vaksin dalam bentuk bahan baku membuat Indonesia memiliki lebih dari 217,9 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi. \"Kedatangan vaksin ini akan diikuti kedatangan vaksin tahap berikutnya. Semua ini ada bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional,\" ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Senin (30/8). Dia menambahkan, hingga 26 Agustus 2021, capaian vaksinasi dosis pertama adalah sebesar 28,53 % sedangkan vaksin dosis ke-2 sebesar 16,02%. Untuk itu, lanjut Muhadjir, percepatan capaian vaksinasi harus dilakukan. Dibutuhkan kerja sama yang amat erat dan peran serta seluruh elemen bangsa juga sangat diharapkan. \"Karenanya pemerintah mengajak semua pihak baik organisasi kemasyarakatan, para  tokoh agama dan tokoh masyarakat, swasta, pelaku usaha, LSM, dan relawan bahu membahu bekerja sama demi suksesnya vaksinasi nasional,\" ujar Muhadjir. Menko PMK ini mengakui, saat ini Indonesia tengah berhadapan pada suatu kenyataan bahwa suka tidak suka, mau tidak mau yakni berdampingan dengan COVID-19 dalam jangka waktu yang belum bisa dipastikan kapan berakhir. Oleh sebab itu, menurutnya, perlu kerja sama yang terus diperketat dan dipererat dari seluruh elemen bangsa dengan menerapkan protokol kesehatan dan memanfaatkan semua kemampuan termasuk teknologi digital. \"Hal ini guna mempercepat pemulihan di bidang kesehatan, ekonomi, terutama di sektor produktivitas serta untuk mengakhiri pandemi ini,\" ujar Muhadjir. \"Sekali lagi, jangan lengah, tetap waspada tinggi agar pandemi ini akan terus terkendali,\" tambahnya. Dia juga menegaskan, pemerintah mengajak masyarakat ikut menyukseskan program vaksinasi ini dengan segera datang ke lokasi vaksinasi. \"Jangan pilih vaksin, karena semua vaksin sama dan berkhasiat,\" kata Muhadjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: