Pemerintah Optimalkan Akses Internet untuk Menjawab Kebutuhan Digitalisasi yang Tinggi Semasa Pandemi
Jakarta, Bengkuluekspress.com - Pembatasan mobilitas yang diterapkan untuk melindungi kesehatan masyarakat di masa pandemi, mendorong tumbuhnya alternatif berkomunikasi dan berkreasi melalui sistem digital. Koneksi internet memungkinan masyarakat tetap saling terhubung tanpa tatap muka langsung, sehingga risiko penularan virus COVID-19 dapat diminimalkan. Guna menjawab tingginya kebutuhan kualitas koneksi internet, pemerintah terus berupaya memastikan akses internet yang optimal dan merata di seluruh Indonesia. “Ruang digital memang menjadi opsi wahana kegiatan dan jembatan komunikasi yang efektif bagi masyarakat semasa pandemi. Banyak kegiatan dari luring (offline) beralih menjadi daring (online). Hal ini adalah bagian penting dari adaptasi kita terhadap kebiasan-kebiasaan baru, agar pandemi tidak menghalangi masyarakat untuk terus berkarya. Karena itu, pemerintah terus bekerja keras dalam meningkatkan kualitas koneksi internet agar masyarakat dapat beraktivitas dengan optimal,” tegas Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate. Menkominfo Johnny menjelaskan percepatan pembangunan infrastruktur digital menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini. Berbagai ikhtiar peningkatan infrastruktur digital yang terus dikejar oleh pemerintah, di antaranya pembangunan menara BTS, optimalisasi jaringan Palapa Ring, pembukaan titik akses internet baru secara massif, dan penambahan kapasitas satelit. Mengingat tingginya kebutuhan akan koneksi internet berkualitas tidak hanya di wilayah perkotaan, pemerintah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital dengan menargetkan 83.548 desa tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia terjangkau internet 4G pada 2022. Dengan demikian, peserta didik di desa sekalipun dapat mengikuti kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan lebih baik, serta memudahkan pendidik mengakses beragam materi edukasi. Pemerintah juga telah menuntaskan penyediaan akses internet di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, terutama pada 3.126 unit fasyankes yang membutuhkan optimalisasi layanan internet. Upaya ini dilakukan dalam rangka mendukung program-program kesehatan masyarakat baik di masa pandemi maupun untuk jangka panjang. Sejalan dengan optimalisasi prasarana, pemerintah juga berkomitmen untuk terus menggencarkan edukasi terkait utilisasi sistem digital, sekaligus memupuk kecakapan literasi digital masyarakat. Di antaranya, pemerintah memprakarsai Gerakan Nasional Literasi Digital, yaitu rangkaian kegiatan webinar untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat. Untuk mendapatkan informasi webinar yang digelar dalam gerakan ini, masyarakat dapat mengakses media sosial Kemenkominfo dan Siberkreasi. Dalam rangka mendukung ekosistem ekonomi digital dan ekonomi maritim, pemerintah juga menginisiasi berbagai program pendampingan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat memanfaatkan sistem digital untuk mengembangkan usaha. Adapun, sejumlah program tersebut, di antaranya UMKM Go-Online, Gerakan 1.000 Startup Digital, Digital Entrepreneurship Academy (DEA), serta Petani dan Nelayan Go-Online. “Seperti kita ketahui, pandemi mempercepat proses digitalisasi dalam kehidupan kita. Karena itu, kami berharap optimalisasi prasarana digital dapat berfaedah secara maksimal dalam setiap sektor kehidupan rakyat, baik untuk sekarang maupun jangka panjang. Dengan peningkatan infrastruktur digital, pemerintah yakin dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui pengembangan ekonomi digital,” pungkasnya. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: