Pemkab Kepahiang Bantah Produksi 380 Ton Telur Ayam Tak Rasional
KEPAHIANG,bengkuluekspress.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang membantah data 380 ton produksi telur ayam tidak rasional. Pemkab berkeyakinan jika target produksi telur ayam tersebut sangat mungkin dicapai dalam satu tahun, jika industrinya bisa digarap secara optimal. Plt Kepala Bappeda Kepahiang, Feri Irawan menegaskan, jika produk ayam petelur 380 ton merupakan taget yang dicanakan pemerintah kedepan. Lewat produk pihak industri hingga ditambah dengan sektor Bumdes ditingkat pedesaan. \"Kemarin itu ada perbedaan sudut pandang antara kita dengan DPRD. Tadi sudah kita jabarkan skenarionya, hingga target itu bisa dicapai. Sebab kita juga mencangkan adanya industri besar dari pihak pemodal muncul di Kabupaten Kepahiang,\" tegas Feri, Selasa (27/7). 380 ton telur ayam dalam satu tahun, kata Feri, bisa terwujud jika sarana prasarananya sudah terpenuhi. Untuk mendorong itu dibutuhan aturan hukum, yakni program itu masuk dalam rencana prioritas pembangunan daerah lewat RPJMD. \"Ini target pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, jadi tidak ada data yang kita sajikan itu tidak rasional dan semua sudah dikaji,\" tuturnya. Sebelumnya disodori data sektor peternakan terkait target produksi telur ayam ras tahun 2021 sebesar 380 ton, anggota Pansus RPJMD Kepahiang terkejut bukan kepalang. Karena sejumlah anggota DPRD yang membahas Raperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepahiang Tahun 2021-2026 merasa jika data dari pihak Perternakan itu tidak rasional. Sebab di Kabupaten Kepahiang tidak terdapat perusahaan perternakan bersekala besar, sehingga target 380 ton tersebut tidak masuk akal. \"Ada basis data yang belum lengkap dan sinkron, kemudian target dan indikator capaian tidak rasional. Contohnya sektor peternakan, produksi telur ayam ras tahun 2021 sebesar 380 ton yang tentu harus dipertahankan hingga tahun 2026. Pertanyaan kita apa di Kabupaten Kepahiang ada peternakan besar untuk ayam petelur dengan produksi hingga 380 ton. Data seperti ini yang kita minta untuk ditinjau kembali agar realistis,\" tegas Ketua Pansus RPJMD DPRD Kepahiang, Candra Senin (26/7). (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: