Tinjau Lokasi TPA, DLH Bakal Usulkan Pengerasan Jalan dan Perluasan Wilayah
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Permasalahan lokasi tempat pembuangan sampah yang semakin membludak menampung berton-ton sampah setiap harinya harus mendapat perhatian serius dari pemerintah kota. TPA Air Sebakul yang ada saat ini diperkirakan tak akan bisa menampung sampah lagi hingga 1 tahun ke depan. Ditambah lagi jalan masuk yang berlumpur menjadi kendala truk sampah yang akan membongkar sampah di lokasi itu. Asisten II Pemkot Bengkulu, Saipul Apandi bersama pihak DLH dan PUPR hari ini, Rabu (07/07) meninjau langsung TPA Air Sebakul untuk melihat langsung kondisi jalan serta lahan TPA yang semakin menyempit. Bahkan pekerja di lokasi pun menyebut tempat itu tak akan sanggup menampung sampah 3 bulan kedepan. \"Saat ini penampungan sampah ini mengkhawatirkan. Mungkin tahun depan sudah kebingungan pemda kota ini mau membuang sampah dimana. Makanya kita kesini untuk tahu apa yang harus dilakukan. Setelah ini kita akan rapatkan ke kepala daerah untuk penyediaan lahan baru dan pengerasan jalan menuju TPA ini,\" jelas Saipul. Sementara itu, Kadis DLH Kota Bengkulu Medi Pebriansyah menjelaskan, antisipasi dalam permasalahan ini adalah dengan menyediakan lahan baru dan melakukan pengerasan jalan yang masih tanah. Jalan tanah menjadi penghambat para supir kontainer sampah jika musim hujan tiba bahkan sering terjungkang. \"Menyangkut kondisi lahan, solusinya harus ada penambahan baru sembari mengejar TPA regional yang ada di Bengkulu Tengah (Benteng), kita lihat nanti mana yang lebih cepat, namun ini kita untuk antisipasinya dulu. Kita akan sampaikan ke pimpinan untuk penyediaan lahan baru, karena yang sekarang ini memang sudah overload,\" kata Medi. Sebelumnya, melalui kerjasama Pemkab Benteng dan Pemkot Bengkulu sudah memiliki lahan belasan hektar yang diperuntukan untuk TPA regional. Namun belum tahu pasti kapan TPA tersebut bisa segera digunakan karena diprediksi membutuhkan waktu cukup lama sampai TPA tersebut siap digunakan. (Imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: