Nurhayati Serukan Ajakan Mendaftar Menjadi Peserta JKN-KIS
Curup, Jamkesnews – Nurhayati (62) merupakan salah satu dari jutaan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sudah merasakan besar manfaat program ini. Baik bagi dirinya sendiri, begitu juga dengan seluruh anggota keluarganya.
“Saya bersyukur bisa didaftarkan menjadi peserta program ini. Awalnya saya belum menjadi peserta sampai tahun 2018. Tapi kemudian saya didaftarkan menjadi peserta tambahan dari menantu saya yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jadi katanya iuran saya bisa langsung ditanggung setiap bulannya. Selain lebih murah, tentu saja lebih praktis karena tidak perlu membayarkannya setiap bulan,” ujarnya (29/6).
Nurhayati yang akrab disapa Nur ini juga menyatakan kebaikan program ini yang sudah dirasakannya.
“Satu hal pasti yang saya syukuri adalah saya tidak perlu was-was lagi kalau misalnya tiba-tiba sakit karena sudah menjadi peserta JKN-KIS. Tidak perlu merasa khawatir kalau misalnya perlu biaya tambahan karena harus menjalani pengobatan. Seperti yang kita ketahui bersama, biaya pengobatan di zaman sekarang tidak murah sama sekali, apalagi jika harus menjalani perawatan intensif sampai harus dirawat inap. Bisa dipastikan biayanya pasti besar sekali. Kita tidak pernah berharap untuk sakit, tapi langkah yang bijak mempersiapkannya lebih dahulu. Ibarat sedia payung sebelum hujan. Mungkin terdengar sederhana, tapi sebenarnya maknanya besar sekali. Karena kalau sudah kehujanan duluan, tidak akan ada lagi fungsinya mencari payung. Mungkin kurang lebih seperti itu,” ujarnya.
Nurhayati yang sudah berusia senja ini juga tidak lupa menghimbau masyarakat untuk mendaftarkan dirinya menjadi peserta JKN-KIS.
“Tidak ada salahnya mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS. Kalau memang sakit dan menggunakan pelayanan kesehatan maka itu salah satu keuntungan menjadi peserta. Merasa aman tanpa harus memikirkan biaya yang keluar kalau berobat. Bagi beberapa orang, biaya pengobatan ini bisa jadi hal yang sangat membebani. Sisi lainnya kalaupun tidak sakit, kita tetap bisa membantu yang sakit dengan iuran yang kita bayar secara rutin. Bernilai pahala bagi kita. Alhamdulillah juga bisa membantu orang lain yang memang membutuhkan,” ujarnya. (RW/ds)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: