Kasus Sapi Mati Mendadak di Kaur Meluas

Kasus Sapi Mati Mendadak di Kaur Meluas

BINTUHAN, bengkuluekspress.com - Fenomena hewan ternak sapi mati mendadak semakin hari semakin meluas di Kabupaten Kaur. Dimana jika sebelumnya hanya terjadi di Desa Gunung Agung Kecamatan Kaur Utara, kini meluas ke Desa Ringangan Kecamatan Kelam Tengah dan Desa Selasih Kecamatan Kaur Selatan. Kamis (10/6) kemarin kembali ditemukan beberapa sapi mati mendadak yang diduga terserang virus Jembrana.

“Ya benar beberapa minggu ini kita mendapat laporan warga kalau banyak sapi bali yang mati mendadak yang diduga terserang virus Jembrana. Untuk mengetahui penyebab kematian sapi ini dokter hewan bersama timnya sudah turun langsung mengecek sapi ini,” kata Kepala Dinas Pertanian Kaur, Nasrul Rahman MSi saat ditemui BE di ruang kerjanya, Kamis (10/6).

Dikatakan Nasrul, virus Jembrana sudah ada sepanjang tahun dan hanya menyerang sapi Bali. Virus tersebut akan menyerang sapi Bali yang kondisinya tidak sehat terutama saat perubahan cuaca seperti sekarang ini. Terutama sapi milik warga yang dilepas liarkan yang rentan diserang penyakit Jembrana dikarenakan tidak melakukan suntik vaksin anti Jembrana. Hal inilah yang membuat sapi-sapi tersebut tiba-tiba mati mendadak.

“Virus Jembrana ini hanya menyerang sapi Bali saja dan kalau untuk sapi lokal itu aman. Makanya kita minta kepada perternak untuk lebih mengembangkan sapi lokal dibanding sapi Bali yang mudah terserang virus,” terangnya.

Lanjutnya, sapi Bali yang sudah terserang yang diduga virus Jembrana baru di Kelam Tengah, Kaur Utara dan Kaur Selatan. Dimana untuk mencegah agar kedepan ternak sapi tidak terserang virus Jembrana, dirinya mengimbau agar ternak tersebut dikandangkan. Juga langkah kewaspadaan yang sebaiknya ditempuh peternak, misalnya rajin menjaga sanitasi kandang sapi. Kemudian, rajin mengamati perkembangan serta kondisi ternak sapi. Jika mencurigai ada ternak sapi yang sakit mencurigakan, segera melapor ke petugas peternakan.

“Besok, tim dari Balai Karantina Bengkulu akan turun untuk mengecek langsung memastikan sapi mendadak ini terkena virus Jembrana atau bukan. Tapi dari sample yang diambil petugas kita ada menunjukan gejala Jembrana. Juga kita minta kepada warga hewan yang mati jangan dibuang agar tidak menularkan ke hewan lainnya dan langsung dibakar lalu dikubur,” imbaunya.

Ditambahkannya, kedepan agar sapi tidak lagi terserang virus jembrana ini pihaknya akan aktif melakukan penyuntikan vaksin untuk mencegah penyakit jembrana pada sapi milik warga tersebut. Namun untuk saat ini belum bisa dilakukan lantaran vaksin itu masih kosong.

“Ke depan sapi-sapi ini akan kita vaksin, tapi untuk saat ini vaksin ternak ini lagi kosong di Provinsi maupun di Kabupaten Kaur,” tandasnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: