Terserang Virus, Puluhan Sapi Mati Mendadak

Terserang Virus, Puluhan Sapi Mati Mendadak

KAUR UTARA, bengkuluekspress.com - Para peternak sapi di Kecamatan Kaur Utara khususnya di Desa Gunung Agung Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur beberapa minggu hari terakhir ini mulai was-was. Pasalnya, dalam dua minggu ini sudah puluhan ekor sapi milik warga setempat mati mendadak yang diduga diserang virus Jembrana. Akibatnya peternak mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

“Kalau di dusun kami Desa Gunung Agung ini ada sekitar 30 sapi warga yang mati mendadak dalam dua minggu ini. Kalau penyebab pastinya belum tahu, ini mungkin karena bidapan (sakit),” kata Rizun Arlan Kepala Desa (Kades) Gunung Agung kepada BE, Rabu (9/6).

Dikatakan Kades, rentan dua minggu terakhir sudah ada 30 ekor sapi dengan enam pemilik di desanya yang mati mendadak, sapi mendadak dengan ciri-ciri keluar keringat darah, dan darah dari mulut itu diduga terserang virus Jembrana. Dimana kini para peternak sapi di wilayah itu sekarang mulai cemas akan mewabahnya penyakit Jembrana dan bisa merenggut sapi-sapi warga. Meski bangkai sapi yang sudah mati sudah dikubur, warga tetap masih khawatir virus menyerang ternak lain.

“Kasus sapi warga mati mendadak ini sudah kita laporkan ke Dinas terkait. Berharap masalah ini dapat diatasi sehingga tidak ada lagi sapi warga mati mendadak,” terang Kades.

Sun Iswandi (50), salah satu pemilik ternak yang sapinya mati mendadak itu mengungkapkan, kejadian tersebut belum diketahui oleh pihak Dinas Pertanian Kaur. Dimana sapi miliknya sebelum mati itu tidak ada tanda-tanda penyakit dan sapinnya masih tetap sehat bugar. Namun pagi harinya sapi milikya ditemukan sudah mati.

“Sapi saya kini tinggal dua ekor lagi sebelumnya 12 ekor ini karena mati mendadak. Dengan banyaknyaknya sapi-sapi mati mendadak ini minta kepada Dinas terkait untuk melakukan pengecekan pasti penyebab kematian sapi ini, karena sapi kami ini bisa habis,”harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Nasrul Rahman M Si saat dikonfirmasi mengatakan, ia akan melakukan pengecekan kelapangan untuk mencari penyebab pasti kematian sapi-sapi warga desa Desa Gunung Agung itu. Ia juga menyarankan kepada perterna sapi untuk mengubah pola pemeliharaan ternak. Hal ini agar sapi tidak tertular penyakit yang sama.

“Sapi mendadak itu bisa jadi karena terserang virus jembrana, karena kondisi cuaca seperti ini rawan sapi rawan terserang virus jemberana. Kita minta kepada peternak untuk meningkatkan kebersihan kadang ternak,” himbaunya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: