Bisnis Peternakan Ayam Petelur Sangat Menjanjikan

Bisnis Peternakan Ayam Petelur  Sangat Menjanjikan

BENGKULU, BE-Berwirausaha menjadi peternakan ayam petelur sangatlah menjanjikan. Sebab, tidak hanya telur, ayamnya, tetapi kotoran ayamnya juga bisa dimanfaatkan. Sehingga bisa menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Evi (45) memiliki usaha peternakan ayam petelur selama 5 tahun  di Jalan Bumi Ayu, Kecamatan Kampung Melayu.  Berawal dari sang suami yang belajar beternak ayam dari temannya, sehingga ia terinspirasi untuk memulai usaha ini. Pertama kali ia membeli bibit ayam sebanyak 500 ekor lalu dikembangbiakan. Selama 3 bulan ayam sudah bisa menghasilkan telur. \"Kalau dulu beli 500 ekor bibitnya, kalau sekarang sudah 1.400 ekor,\" jelasnya kepada BE, Rabu (10/2). \"\" Jumlah ayam petelur yang ada dikandang saat ini ada 1.400 ekor dan menghasilkan telur sebanyak 1.300 butir per hari. Keberhasilan dalam merawat ayam membuat ia telah mengembangbiakan bibit sendiri dengan tempat yang terpisah. Setelah 18 bulan, ayam petelur ganti bibit untuk menghasilkan telur yang berkualitas dan lebih banyak. Ayam yang sudah tidak produktif ia jual karena hanya menghasilkan telur yang sedikit. \"Untuk merawatnya kita bersihkan setiap hari, ganti air. karena kalau nggak di bersihkan bau lah,\" terangnya. Perawatan ayam petelur ini sangat mudah hanya dengan membersihkan kandang setiap hari dan mengganti air. Kondisi kandang saat malam harus diberi cahaya seperti lampu untuk menerangi saat sedang makan. Setelah jam 20.00 WIB lampu harus dimatikan, karena jika tetap hidup ayam akan terus makan sampai pagi hari. Untuk pakan ayam itu sendiri hanya diberi makan voor setiap hari. Satu karung voor bisa diberikan kepada 500 ekor ayam dengan harga Rp 325.000. Untuk merawat ayam-ayamnya ia hanya memiliki 1 karyawan tetap. \"Kendalanya seperti cuaca. Kalau memang sedang peralihan biasanya banyak lalat ya, tapi kotorannya kita jadikan pupuk dong,\" tuturnya. Kendala dalam merawat ayam ternakannya biasanya saat pergantian cuaca sehingga mendatangkan lalat. Bau tidak sedap dari ayam petelur mendatangkan lalat-lalat sehingga mengganggu karyawan untuk bekerja. Ada juga ayam yang sering sakit karena mencret dan suka mematok telur tetangga sehingga harus diturunkan dari kandang. Ia juga memanfaatkan kotoran ayam sebagai pupuk kompos dan menjadi nilai jual. kotoran ayam dijemur dan dimasukkan kekarung lalu dijual Rp 10 ribu per karung. Biasanya kotoran ayam ini dijual ke penjual sayuran di pasar. \"Yang pasti mereka datang kesini, dan kalau untuk orang warung ada harga khusus,\" tutupnya. Telur yang baru di ambil dari kandang dan kondisinya kotor dibersihhkan terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Ada telur yang kulitnya tipis juga dipisahkan. Pemasaran dari telur ayam ini konsumen yang datang ke lokasi peternakan. Untuk pengecer diberi harga khusus seharga Rp 42.500,- per karpet. Kemarin harga telur sempat ada kenaikan harga karena pemicunya pasokan dari padang dan medan kosong. Sekarang harga telur mulai menurun.(Mg.4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: