Tim Gabungan Turunkan Penyelam Cari Warga Bengkulu Tenggelam

Tim Gabungan Turunkan Penyelam Cari Warga Bengkulu Tenggelam

BENGKULU, BE - Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Provinsi Bengkulu, Polairud Polda Bengkulu dan komunitas pecinta alam menurunkan tim penyelam untuk mencari Yos Sudarso (42) warga Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Korban tenggelam saat memancing menggunakan sampan kayu di kawasan Sungai Muara Jenggalu, Minggu (15/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Meski sudah menurunkan tim penyelam, tetapi pencarian belum membuahkan hasil hingga Senin (16/11) pukul 17.00 WIB. Kepala Basarnas Provinsi Bengkulu Abdul Malik SSos mengatakan, salah satu kendala tim penyelam melakukan pencarian adalah visibilitas air yang buruk (keruh) membuat jarak pandang di dalam air nyaris tidak ada. Bahkan tim penyelam hanya meraba-raba di dalam air saat melakukan penyelaman dititik yang diduga korban tersangkut. \"Pencarian hari ini belum membuahkan hasil, padahal kita sudah menurunkan tim penyelam. Kendalannya karena lokasi tenggelam di muara sungai jadi visibilitas air buruk, jarak pandang didalam air tidak begitu baik tim penyelam hanya meraba di dalam air,\" jelas Abdul Malik. Selain melakukan pencarian dengan menurunkan tim penyelam, rubber boat (perahu karet) bermesin diturunkan untuk membuat gelombang disekitaran lokasi korban tenggelam. Hal itu dimaksudkan untuk mengangkat korban dari dalam air. Pencarian juga dilakukan hingga radius 7 kilometer dari lokasi tenggelam. Secara teknis pencarian akan dilakukan sampai 7 hari kedepan. Pencarian dilakukan juga memperhatikan kondisi cuaca, jika terjadi badai dan petir pencarian dihentikan. \"Tim melakukan pencarian hampir 24 jam, malam hari mereka memantau menggunakan perahu. Siang hari dilanjutkan penyisiran dan melakukan penyelaman. Ya semoga pencarian cepat membuahkan hasil,\" imbuh Abdul Malik. Sebelumnya, Yos warga Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu tenggelam saat sampan kayu yang ditumpangi dengan Roni adiknya terbalik dihantam gelombang di kawasan Sungai Muara Jenggalu, Minggu (15/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Sampai Senin (16/11), Basarnas dibantu masyarakat sekitar masih melakukan pencarian terhadap Yos. Saat kejadian sampan terbalik, muara sedang pasang sehingga arus kencang dan gelombang cukup tinggi. Kejadian tersebut bermula saat Yos dan Roni menggunakan sampan kayu hendak pulang dari memancing. Yos dan Roni yang saat itu berada di tengah muara, bermaksud mendayung ke arah pinggir muara. Belum sampai ke pinggir, tepatnya berada di tengah arus muara sampan terisi air. Melihat sampan terisi air, Yos yang berada di depan panik dan berdiri sehingga sampan langsung oleng dan terbalik. Roni yang saat itu posisinya berada di belakang sampan langsung berenang ke pinggir sembari mengatakan kepada Yos agar berpegangan ke sampan. Saat Roni dipinggir hendak menjemput Yos, Yos sudah tidak ada di sampan karena terseret arus. Roni sempat berteriak meminta pertolongan kepada nelayan yang sedang memasang perangkap kepiting. Tetapi sudah terlambat, Yos sudah hilang diseret arus air. Sebelum Basarnas datang, warga sekitar yang kebanyakan berprofesi sebagai pencari kepiting dan udang sempat melakukan pencarian, tetapi tidak membuahkan hasil. \"Kami ni la litak bang, dayung dari bawah, air minum la habis. Waktu kami ndak ke pinggir, gelombang tu tinggi, air masuk dari belakang. Oleng langsung terbalik, aku ngomong bang peganganlah ke sampan. Setelah itu aku berenang ke pinggir waktu ndak jemput abang aku la idak ado lagi di sampan tu,\" jelas Roni dalam dialek bahasa daerah Bengkulu. (167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: