Gubernur Minta Camat Blusukan
BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah mengatakan para camat di kabupaten dan kota agar blusukan (turun) ke masyarakat, melakukan pembinaan kepada masyarakat agar melakukan kegiatan yang postif.
Diantara melakukan program pemanfaatan pekarangan di setiap kecamatan masing-masing. \"Camat harus turun ke masyarakat menjadi penggerak. Kita sudah mulai di beberapa desa (pemanfaatan pekarangan), tinggal diteruskan di setiap kecamatan,\" ujar Junaidi, saat membuka Rakor BKKBN Bengkulu.
Ia mengatakan para camat agar tidak melebih walikota dan bupati duduk di belakang meja. Sedangkan masyarakat tidak terpantau. Karena itu, tugas bupati dan walikota agar menggerakkan pemerintahan tingkat kecamatan hingga desa lebih produktif lagi. \"Jangan sampai camat tidak mengenal masyarakatnya. Ada bencana, bupati lebih tahu dari pada camatnya,\" katanya.
Junaidi meminta program pemanfaatan pekarangan disosialisasikan camat hingga ke desa-desa. Dia berharap desa yang terbesar di lima kabupaten/kota, mulai memanfaatkan pekarangan rumah saat musim kemarau untuk pemenuhan kebutuhan pangan.
Tanaman sayuran yang biasa ditanam di kebun mulai mengalami kesulitan air untuk penyiraman akibat air sungai atau sumur-sumur yang berada dekat kebun mulai kering. Program tersebut sudah dicontohkan oleh 250 kepala keluarga di Desa Bukit Peninjauan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma. \"Mereka sudah membuktikan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai kebun sendiri untuk memenuhi kebutuhan sayur keluarga,\" katanya.
Junaidi mengatakan, pemanfaatan pekarangan bisa membantu perekonomian masyarakat. Selain memenuhi kebutuhan sayur setiap hari, juga menambah pendapatan perekonomian keluarga. \"Hasilnya sudah dimanfaatkan, dan panen sayur kangkung serta bayam untuk konsumsi keluarga dan sebagian dijual ke pasar,\" katanya.
Pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan akan terus dikembangkan untuk penganekaragaman pangan utama selain beras. \"Program ini, akan berjalan bertahap karena Bengkulu memiliki potensi untuk pengembangan tanaman pangan lain seperti sukun, ubi, dan komoditas lainnya pengganti beras,\" katanya.(100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: