Ekspos Pelaku Teror!

Ekspos Pelaku Teror!

CURUP, BE- Hampir sebulan sudah aksi pelemparan batu menimpa beberapa rumah pejabat dan tokoh politik serta LSM, dan berakhir dengan pelemparan dan pembakaran rumah adat yang terletak di halaman Rumah Dinas Bupati Rejang Lebong. Aksi oleh pelaku misterius itu membuat masyarakat bertanya-tanya, apalagi mereka yang bersimpatik dengan para korban teror. Terkait hal itu, Sekretaris Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Cabang Curup Aditya Gumai kepada wartawan mengatakan, pihaknya meminta agar Polres Rejang Lebong segera mengumumkan siapa pelaku aksi teror tersebut, jika polres sudah mengetahui siapa pelakunya dari hasil penyelidikan dan penyidikan yang sudah berlangsung hampir satu bulan ini. “Jika Polres sudah mengetahui siapa pelakunya, kami mohon agar segera mengumkan kepada Masyarakat. Jika tidak persoalan ini akan berbuntut panjang, dimana akan menimbulkan saling fitnah,” ujar Aditya. Selain itu, aksi ini dikahawatirkan akan kemungkinan terjadinya aksi berikutnya, terhadap rumah-rumah yang lainnya, sehingga suasana di RL akan semakin tidak kondusif. “Sekarang kami juga merasa khawatir akan keamanan di daerah ini. Sebab, jika rumah Bupati dinas Bupati RL dan Rumah Adat saja dilempar, apalagi rumah rakyat jelata seperti kami ini,” tegas Aditya. Di sisi lain, Prof Dr Juanda SH MH pakar hukum pidana dari Universitas Negeri Bengkulu mengatakan, dirinya sangat yakin jika polres RL bisa mengungkap permasalahan tersebut. Hanya saja, saat ini, dirinya yakin bahwa Polres RL hanya tidak mau gegabah dalam menangani kasus tersebut. “Kalau menurut saya, Polres RL tidak lamban dalam menangani kasus ini, mereka hanya tak mau gegabah dalam menangani permasalahan ini. Saya yakin itu lah penyebab kenapa sampai saat ini Polres RL masih melakukan penyelidikan terhadap kasus itu,” tegas Juanda. Dilanjutkan Juanda, permasalahan yang ditangani oleh Polres sekarang bukan hanya permasalahan biasa. Sebab, yang dilempar itu merupakan simbol daerah dan rumah-rumah tokoh pejabat politik dan birokrasi. “Kalau dilihat dari yang menjadi sasaran targetnya, jelas polres tak mau gegabah dalam menangani kasus tersebut,” katanya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: