Alumni Akpol Bagikan Sembako di TPA Air Sebakul Kota Bengkulu
BENGKULU, BE - Sekitar 300 masyarakat yang tinggal di sekitaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Air Sebakul, di Kelurahan Sukarami, Kecamatan Selabar, Kota Bengkulu, menerima bantuan sembako dari Alumni Akpol tahun 1991 Batalyon Bhara Daksa, Senin (27/7). Bukan hanya di Bengkulu saja, tetapi bakti sosial tersebut dilakukan serentak seluruh Indonesia oleh Alumni Akpol 1991 yang dilulus pada 27 Juli 1991. Dirbinmas Kombes Pol Endro Prasetyo SIK MH mengatakan kepada bengkuluekspress.com disela kegiatan pembagian sembako, Senin (27/7), ada empat pejabat utama di Polda Bengkulu, yang merupakan Alumni Akpol 1991, diantaranya Direktur Binmas Polda Bengkulu Kombes Pol Endro Prasetyo SIK MH, Direktur Sabhara Kombes Pol. RA Kasenda, Kabid TI Kombes Pol. Joko Suprayitno dan Karo Rena Kombes Pol. Widaryanto. Dijelaskan Kombes Pol Endro, bantuan sembako sengaja diberikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitaran TPA Air Sebakul, karena berdasarkan survei warga di sana banyak yang masih dibawah garis kemiskinan. Terlebih lagi dampak wabah covid-19 pasti berdampak pada perekonomian masyarakat. \"Mereka layak menerima bantuan tersebut. Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu selama wabah covid-19,\" jelas Kombes Pol Endro. Lebih lanjut Kombes Pol Endro mengatakan, total sembako yang diberikan sebanyak 500 paket. Untuk kegiatan di TPA Air Sebakul dibagikan 300 paket sembako. Untuk 200 paket sembako lain dibagikan hari selanjutnya kepada petugas kebersihan, penyapu jalan di Kota Bengkulu. Alumni Akpol 1991 memilih memberikan bantuan kepada masyarakat, sekaligus membantu program pemerintah salah satunya melayani masyarakat kurang mampu, karena situasi ekonomi tidak menentu akibat dari wabah covid-19. Warsini, salah seorang masyarakat yang tinggal di sekitaran TPA Air Sebakul mengaku senang menerim bantuan sembako tersebut. Sembako itu sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Terlebih lagi selama masa pandemi wabah covid-19 dampak ekonomi sangat Warsini rasakan. Karena suaminya kerap tidak mendapatkan pekerjaan. \"Terima kasih banyak kepada pak polisi sudah memberikan bantuan. Kami tidak bisa balas apa-apa, cuma bisa mendoakan semoga rezekinya lancar dan baik semuanya. Kami terbantu sekali, selama korona ini penghasilan tidak menentu, suami saya ditolak saat kerja,\" jelas Warsini. (167)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: