Rembuk Stunting Online
ARGA MAKMUR, Bengkuluekspress.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara (BU) menggelar rembuk stunting online tingkat Kabupaten tahun 2020 melalui Video Conference (Vicon). Kegiatan ini dilaksanakan bertempat di ruang rapat Setdakab BU, kemarin (25/6).
Bupati BU H Ir Mian yang diwakili oleh Wakil Bupati BU Arie Septia Adinata SE MAP, yang membuka secara resmi rembuk stunting aksi percepatan penurunan stunting terintegritas ini mengatakan, berdasarkan pembaruan status gizi 2018, prevalensi stunting di Kabupaten BU sebesar 25,9 persen. Kemudian, turun pada 2019 menjadi 10,9 persen.
Selanjutnya, data penelitian kesehatan daerah tahun 2020 prevalensi stunting di Kabupaten BU berhasil turun kembali di angka 10,5 persen.
\"Ini patut kita syukuri dari atas dorongan seluruh jajaran OPD, elemen masyarkat, Pusat kesehatan Masyarakat, Camat hingga pemerintah desa, bahwa angka stunting di Kabupaten BU setiap tahunnya mengalami penurunan. Dan ini harus dipertahankan,\" kata Wabup Arie
Arie pun menambahkan, kendati pun secara keseluruhan angka stunting menurun, namun masih ada beberapa desa di Kabupaten BU, belum mengalami penurun dan ada sebagian desa yang telah mengalami penurunan.
Maka dari itu, dirinya pun menekankan bagi seluruh desa yang ada di Kabupaten BU, untuk terus dapat berupaya melakukan penekanan angka stunting di setiap desa agar tidak mengalami peningkatan.
\"Dengan adanya penekanan ini diharapkan bagi desa yang masih belum mengalami penurunan, agar terus berupaya dalam penekanan angka stunting dan bagi desa yang mengalami penurunan untuk dapat mempertahankannya. Pada 2020 ini Kabupaten BU, bersama 3 kabupaten lainnya kembali menyampaikan progres pencapaian angka stunting di tingkat provinsi Bengkulu. Ini harus dipertahankan, ditahun sebelumnya kita diperingkat pertama dalam progres pencapaian penurunan angka stunting tingkat provinsi bersama kabupaten Kaur,\" harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten BU Syamsul Maarief SKM MKes, menuturkan, dalam penekanan penurunan angka stunting di Kabupaten BU tidak hanya di bidang kesehatan saja.
Namun harus semua elemen lintas sektor harus bekerja sama dalam penanganan percepatan penurunan angka stunting ini.
\"Ya, intinya semua harus bekerja, tidak di bidang kesehtan saja, tetapi semua lintas sektor harus begerak semua. Kalau dibidang kesehatan hanya 30 persen akan tetapi bila disemua sektor bekerja bisa menambah 70 persen keberhasilan. Jelas dalam hal ini harus ada konvergensi dalam upaya penanganan percepatan penurunan angka stunting hingga tingkat desa sampai kabupaten,\" tuturnya.
Untuk diketahui dalam acara rembuk stunting secara online tingkat Kabupaten BU turut dihadiri Wakil Ketua Komisi I DPRD BU Febri Yurdiman, Kepala Bappeda Ir Suharto Handayani, Kepala Diskominfo Sasman SP, Kepala DPMD Ir Budi Sampurno serta Camat Hulu Palik, Padang Jaya dan Kecamatan Ulok Kupai. Serta diikuti oleh seluruh Kepala PKM se Kabupaten BU.
Selain itu juga, dilakukan penyerahan piagam penghargaan Pemerintah Daerah Kabupaten BU atas pelaksanaan konvergensi dalam upaya percepatan penanganan stunting kepada tiga Kecamatan Hulu Palik, Padang Jaya dan Kecamatan Ulok Kupai yang diserahkan langsung oleh Wabup BU Arie Septia Adinata SE MAP. (127)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: