Alasan Sentul Layak Jadi Tempat Hunian Masa Depan

Alasan Sentul Layak Jadi Tempat Hunian Masa Depan

\"\"  

Bogor, bengkuluekspress.com- Sudah sepatutnya jika preferensi masyarakat yang beraktivitas di Ibukota memiliki perbedaan dalam memilih tempat tinggal idaman mereka. Faktor-faktornya pun diketahui beragam, mulai dari pertimbangan luasan unit, jenis hunian, hingga lokasi tempat hunian tersebut dibangun.

Bicara tentang lokasi hunian idaman yang terbaik pun sifatnya subjektif, ada yang suka di perkotaan karena berdekatan dengan tempat bekerja, ada pula yang lebih suka menjauhkan diri dari hiruk pikuk perkotaan dan tinggal pada kawasan satelit.

Bagi Anda yang merupakan golongan peminat kawasan satelit, kawasan Sentul, Bogor, bisa menjadi lokasi yang dapat mengakomodasi tempat hunian masa depan Anda. Seperti apa kira-kira faktor yang membuatnya layak sebagai tempat hunian masa depan? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini!

Perkembangan Wilayah

Sebagai kawasan penyanggah yang strategis, Sentul dalam satu dekade terakhir bersolek dalam sisi pengembangan kotanya secara terpadu. Tidak hanya beragam properti hunian yang dibangun, beragam fasilitas pemenuh kebutuhan masyarakat juga dikembangkan secara masif. Jika dahulu masyarakat Sentul sangat bergantung pada kawasan Kota Bogor yang berkembang, saat ini mereka sudah bisa menemukan segalanya di wilayahnya. Mulai dari kawasan perkantoran bisnis dan komersial, kawasan industri, tempat perbelanjaan, kawasan pendidikan, fasilitas kesehatan hingga sarana rekreasi telah lengkap berada disana dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sekalipun pengembangannya dikatakan telah mencakup seluruh elemen, pengembangan kota ini masih terus dilangsungkan guna menjadikan kawasan Sentul menjadi lokasi tempat tinggal yang mengakomodasi seluruh kebutuhan masyarakat setempat.

Beragam Hunian Lengkap

Berkenaan dengan masterplan pengembangan kawasan Sentul menjadi kota mandiri, beragam properti hunian pun kini dikembangkan secara masif. Memang, sejak dahulu beragam perumahan telah dikembangkan pada kawasan Sentul. Namun, pengembangannya yang diketahui merupakan properti-properti ekslusif dengan banderolan tinggi dimana secara langsung tidak mengakomodasi tingginya permintaan properti hunian dalam segala golongan. Bisa dikatakan sangat sulit untuk menemukan hunian perumahan primer pada kawasan Sentul untuk harga yang reasonable.

Selain berkenaan dengan banderolan harga, orientasi pengembangan properti hunian yang didominasi oleh perumahan sekian lamanya seakan tidak mengakomodasi permintaan tempat tinggal masyarakat dalam hunian vertikal atau apartemen.

Melihat problematika tersebut, beragam developer properti saat ini diketahui mencoba untuk mengakomodasi kebutuhan properti hunian masyarakat yang telah disebutkan sebelumnya, perumahan primer terjangkau dan hunian vertikal. Sebut saja perumahan baru yakni perumahan Samira Residence dengan banderolan terjangkau serta apartemen Opus Park untuk pencari properti hunian vertikal.

Lebih Aksesibel

Sekian lamanya kawasan Sentul disebut sebagai kawasan yang tidak aksesibel ke kawasan-kawasan vital perkantoran dan bisnis di Ibukota DKI Jakarta sekalipun memiliki kedekatan dengan jalan tol Jagorawi. Meskipun mengakomodasi kebutuhan mobilisasi masyarakat disana yang beraktivitas ke Jakarta, infrastruktur ini hanya bermanfaat kepada golongan pemilik kendaraan pribadi. Sekalipun untuk mereka, jaraknya yang lumayan jauh ditambah kemacetan jalan juga menambah beban mobilisasi setiap harinya.

Kini, perspektif tersebut telah berubah seutuhnya. Selain pembenahan infrastruktur jalan raya dan keberadaan beragam pintu tol menuju jalan tol Jagorawi untuk para pengendara kendaraan pribadi, masyarakat yang menggunakan kendaraan umum pun kini telah terakomodasi. Jika pada awalnya hanya menyediakan moda transportasi bus antar kota, saat ini mobilisasi masyarakat ke Ibukota menjadi lebih cepat dikarenakan keberadaan  fasilitas transportasi massal light rail transit jabodebek yang dapat diakses dengan mudah dari perumahan-perumahan di Sentul.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: