Maksimalkan Sosialisasi Stunting
KEPAHIANG, bengkuluekspress.com - Kepala puskesmas Nanti Agung kecamatan Tebat Karai Hj Herlina SKM mengatakan, pada 2019, tidak ada penderita stunting di wilayah kerjanya. Walaupun demikian Puskesmas Nanti Agung ditahun 2020 ini tetap melakukan sosialisasi secara maksimal. Dengan melibatkan perangkat desa. Mengingat dua tahun sebelumnya angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Nanti Agung cukup tinggi.
\"Untuk 2019 angka stunting kita nihil berbeda dengan dua tahun sebelumnya 2018, angka stunting kita cukup tinggi. Ditahun ini kita akan berkoordinasi dengan desa untuk memaksimalkan sosialisasi dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting mulai dari apa itu stunting, apa faktor penyebab serta bagaimana melakukan pencegahan, \" ujar Hj Herlina.
Dikatakan Herlina, selain itu puskesmas juga memaksimalkan pendampingan terhadap ibu hamil, karena selain dalam rangka melakukan pencegahan stunting juga mengurangi resiko stres usai melahirkan mengingat diawal tahun 2020 ini sudah ditemukan dua orang yang mengalami stress (gila) usai melahirkan. \"Ya, sebulan saya bertugas disini sudah dua orang yang saya temui stres usai melahirkan saya belum mengetahui secara pasti penyebabnya apakah tekanan ekonomi atau faktor lainnya, \" sampainya.
Ditambahkan Herlina, pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan gizi tidak harus membutuhkan biaya yang besar cukup manfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran segar seperti bayam, pucuk ubi, daun dan sayuran segar lainnya. \"Sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari hari itu tidaklah mahal cukup makan sayur-sayuran, seperti daun ubi, bayam terus konsumsi telur ataupun ikan serta menjaga pola hidup sehat, \" pungkasnya. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: