Fatkhul Zuhdi, TNI Berpangkat Letkol Raih Gelar Doktor di FEB Unib
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Universitas Bengkulu (Unib) kembali meluluskan mahasiswa strata 3 (S3) Program Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu. Kali ini mahasiswa yang lulus pada sidang terbuka itu bernama Fatkhul Zuhdi, seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Fatkhul Zuhdi berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul “Model Kepemimpinan Militer Pada Komando Kewilayahan Di Daerah” di hadapan dewan penguji yang terdiri dari Prof. Lizar Alfansi SE MBA PhD, Prof Dr Sulastri ME MKom, Dr drh Rohidin Mersyah MMA, Dr Fahrudin Js Pareke SE MSi, Dr Effed Darta Hadi SE MBA, Dr Muhartini Salim SE MM, Dr Muhammad Rusdi SE MSi, yang diketuai oleh Prof Dr Kamaludin SE MM, yang merupakan Direktur S3 Ilmu Manajemen Universitas Bengkulu.
Ketika ditemui bengkuluekspress.com usai sidang, Fatkhul Zuhdi mengatakan, alasannya memilih judul disertasi, karena yang paling utama dia adalah tentara, yang harapannya hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk institusinya dan bisa diadopsi oleh institusi-intisusi lainnya.
\"Karena saya tentara, maka saya memilih disertasi terkait dengan kepemimpinan militer yang harapannya dapat bermanfaat untuk institusi saya dan lainnya,\" ujar Fatkhul Zuhdi.
Selain itu, dia merasa bangga dengan pencapaiannya meraih gelar doktor tersebut. Karena memang sangat jarang sekali tentara yang berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) Corp Infanteri, meraih sarjana S3.
Rata-rata anggota TNI yang berhasil meraih gelar doktor, biasanya setelah PATI atau Jendral, karena untuk meraih gelar doktor itu, selain mempunyai kemampuan akademik juga harus harus memiliki finansial yang cukup. Ditambah dengan adanya kemauan yang kuat bisa menyelesaikan program doktor ini.
“Motivasi saya untuk menyelesaikan program doktor yang pertama karena di dalam agama Islam, bahwa menuntut ilmu adalah suatu kewajiban. Yang kedua, saya ingin membanggakan kedua orang tua saya, dan yang selanjutnya untuk membanggakan satuan, karena untuk di Komando Resor Militer (Korem) sayalah yang pertama menyandang gelar doktor. Sejak Korem berdiri hingga saat ini belum pernah ada,\" ujar lelaki yang menjabat Kepala Seksi Perencanaan (Kasiren) Korem Gamas 041 tersebut.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Dr drh Rohidin Mersyah MMA, yang sekaligus menjadi penguji mengatakan, program doktor sangat penting, karena di Indonesia ini masih sangat minim sekali lulusan doktor dibandingkan rasio jumlah penduduk.
“Saya menekankan bahwa program doktor itu memang penting, karena di daerah kita masih sangat minim sekali dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk. Jumlah doktor di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain juga sangat sedikit, maka ketika ada mahasiswa program doktor yang ingin menyelesaikan studinya saya sangat mengapresiasi, maka saya datang untuk menguji,“ terang Rohidin.(SZN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: