Remaja Bengkulu Tengah Akui Cabuli Keponakan Berulang Kali

Remaja Bengkulu Tengah Akui Cabuli Keponakan Berulang Kali

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Berdasarkan pengakuan pelaku Al (15), ia sudah beberapa kali melakukan pencabulan terhadap korban dirumahnya di salah satu desa di Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah. Hal itu juga dibuktikan dari hasil visum rumah sakit tempat korban dirawat hingga akhirnya korban meninggal.

Direskrimum Polda Bengkulu, Kombes Pol Tedy Suhendyawan menjelaskan, berdasarkan pengakuan tersangka, ia sudah sekitar 4 kali melakukan pencabulan terhadap korban.

\"Ya pengakuannya sementara itu sudah sekitar 4 kali dia lakukan itu (pencabulan). Pemicunya itu sipelaku sudah terkontaminasi video porno yang suka dia tonton,\" ujar Tedy, Rabu (8/02). https://bengkuluekspress.rakyatbengkulu.com/diduga-dicabuli-paman-balita-di-benteng-meninggal/?fbclid=IwAR13Y-83A5yz7LJbAxrGyciNwiNY7oPR79fRS4tgh-iBiWMLCEsAuyH_4ms

Tambah Direskrimum, korban yang masih berusia 3 tahun memang masih balita dan tidak menceritakan hal yang dialaminya kerena belum mengerti apa-apa. Hingga akhirnya terakhir pelaku mencabuli korban berakibat korban meninggal dunia karena menderita rasa sakit di kemaluannya.

Sebelumnya, penyidik Polres Bengkulu Tengah (Benteng) melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Al (15) pelaku pencabulan balita berusia 3 tahun hingga menyebabkan korban meninggal. Pemeriksaan dilakukan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Bengkulu mengingat Polres Benteng masih belum memadai.

Direskrimum Polda Bengkulu, Kombes Pol Tedy Suhendyawan mengatakan, pemeriksaan dilakukan oleh penyidik Polres Benteng dan hanya meminjam tempat di PPA Polda Bengkulu. Tersangka juga diamankan di sel tahanan Polda Bengkulu mengingat pelaku yang masih dibawah umur tak mungkin di gabungkan bersama tahanan dewasa.

\"Ya tadi keluarga korban bersama anggota Polres Benteng sudah datang dan akan dilakukan pemeriksaan berikut terhadap tersangka,\" ucapnya, Rabu (8/01).

Penanganan untuk pelaku dibawah umur memang masih mengikuti standar operasional khusus anak dan masih memerlukan pendampingan khusus. Didampingi kepala Desa Pagar Jati, keluarga korban ikut memberikan keterangan terkait situasi kejadian pencabulan itu terjadi. (Imn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: