Pencari Kerja Tembus 23.620

Pencari Kerja Tembus 23.620

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Angka pencari kerja di Provinsi Bengkulu hingga Oktober 2019 tercatat mencapai 23.620 orang. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan angka pencari kerja 2018 yang tecatat mencapai 22.705 orang. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Ir Sudoto mengatakan, hampir setiap tahun angka pencari kerja mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan banyaknya tamatan sekolah dan perguruan tinggi yang mencari pekerjaan, sementara jumlah lapangan pekerjaan yang ada di daerah tidak begitu banyak.

\"Karena setiap tahun yang tamat sekolah dan perguruan tinggi itu banyak, mereka mau bekerja semua, tapi jumlah lapangan kerja kita yang belum mencukupi,\" kata Sudoto, kemarin (19/12).

Ia mengaku, sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan di Bengkulu dikarenakan masih sedikitnya perusahaan yang beroperasi. Dimana rata-rata perusahaan industri skala besar dan kecil masih sedikit jika dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera.

Hal ini disebabkan sedikitnya investor yang ingin menanamkan modalnya di Bengkulu. \"Kita belum begitu banyak investor yang mau mendirikan perusahaan di Bengkulu, kalau banyak perusahaan yang buka, maka penyerapan tenaga kerja juga akan tinggi,\" ujar Sudoto.

Untuk itu, pihaknya mendorong wilayah Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sehingga akan banyak perusahaan industri yang berdiri disana. Dengan begitu penyerapan tenaga kerja juga akan lebih maksimal. \"Harapan kita KEK itu bisa segera terealisasi dan investor segera membangun bisnis mereka di sana, kalau itu berhasil maka penyerapan tenaga kerja pasti akan banyak, perkiraan kita diatas 20 ribu tenaga kerja,\" tuturnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga mendorong adanya perusahaan industri hilirisasi yang dibangun di Bengkulu. Karena banyak komoditas CPO Bengkulu masih dikelola di luar daerah. Padahal jika itu bisa dikelola di Bengkulu untuk menjadi beberapa produk seperti minyak nabati, sabun, dan lainnya tentu saja akan menyerap banyak tenaga kerja lokal juga. \"Kita dorong adanya industri hilirasi, karena itu bisa menyerap tenaga kerja lokal di Bengkulu,\" tutupnya.

Di sisi lain, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM mengatakan, untuk mengatasi pengangguran, langkah terbaik yang harus dilakukan oleh pemerintah yaitu mendorong investor dalam negeri dan asing untuk mendirikan perusahaaan di daerah. Dengan begitu, bursa lowongan akan semakin besar dan membuat para pencari kerja bisa bekerja. \"Tapi kalau mengajak investor saja sulit, maka pencari kerja yang harus kreatif, jangan selalu berpangku tangan dengan pemerintah. Bangun bisnis sendiri, atau bila perlu bekerja apa saja, jangan malu, karena jadi pengangguran itu lebih malu dibandingkan bekerja,\" tutupnya.

Sementara itu, Manager PT Tenaga Listrik Bengkulu, Abu Bakar mengatakan sangat menyayangkan banyaknya Sumber Daya Manusia (SDM) bekualitas di Bengkulu yang tidak terserap ke dunia usaha maupun perusahaan. Oleh sebab itu, pada 2020 mendatang, pihaknya berencana merekrut lulusan terbaik dari berbagai universitas untuk bekerja di Perusahaan Listrik terbesar di Bumi Rafflesia ini. \"Kami telah bekerjasama dengan beberapa universitas di Bengkulu, tentu saja ini merupakan langkah yang baik untuk mempekerjakan orang Bengkulu,\" tutupnya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: