PARIWISATA HARUS DIKELOLA LEBIH SERIUS

PARIWISATA HARUS DIKELOLA LEBIH SERIUS

Outlook 2020

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada 2020 mendatang, sektor Pariwisata harus dikelola lebih serius. Hal ini mengingat, sektor pariwisata terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Irsan Setiawan SH MM mengatakan, pemerintah sudah menggaungkan pariwisata Bengkulu kedalam sebuah program prioritas daerah yaitu wonderful Bengkulu 2020 sejak 2016 silam. Program tersebut diharapkan dapat menumbuhkan sektor pariwisata di daerah. Bahkan sejak 2016 hingga 2019 ini, sektor pariwisata di Bengkulu sudah tumbuh mencapai lebih dari 200 persen atau jauh lebih baik dibandingkan sebelum kepemimpinan Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah.

\"Kita telah berusaha maksimal membangun sektor pariwisata di Bengkulu, ini semua berkat kerja keras gubernur kita yang konsisten untuk membangun pariwisata di daerah,\" kata Irsan, kemarin (16/12).

Bentuk konsistensi pemerintah dalam membangun pariwisata di daerah, terwujud dari berbagai event pariwisata yang sukses terselenggara dengan baik setiap tahunnya. Beberapa event pariwisata tersebut diantaranya Sport Tourism of Bencoolen, Festival Bumi Rafflesia, Festival Tabut, Bencoolen Internasional Marine Festival, dan Festival Pesisir Pantai Panjang. Selain event-event tersebut, pemerintah Provinsi juga bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengadakan event pariwisata di daerah diantaranya ada Festival Truly Rafflesia di Bengkulu Tengah, Festival Ayik Manna di Bengkulu Selatan, Enggano Fiesta di Bengkulu Utara, Festival Gurita di Kaur, Festival Be Balay di Seluma, Mountain Velly Festival di Kepahiang, Festival Danau Nibung di Mukomuko, Festival Kain Besurek di Kota Bengkulu, Flower Garden Festival di Rejang Lebong, dan River Lake Festival di Lebong.

\"Seluruh event pariwisata tersebut rutin kita lakukan setiap tahunnya, ini semua demi mewujudkan Wonderful Bengkulu 2020,\" ujar Irsan.

Ia berharap, agar program Wonderful Bengkulu 2020 bisa terwujud, kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu harus bersama-sama bersinergi untuk mengembangkan daya tarik wisata. Sehingga pariwisata di Bengkulu akan digemari oleh wisatawan nusantara dan mancanegara. Karena sejak 2016 hingga 2019, kunjungan wisatawan ke Bengkulu belum begitu signifikan. Tercatat jumlah kunjungan wisatawan nusantara baru mencapai 300 ribu orang per tahun, sementara wisatawan mancanegara baru mencapai 800-1.500 per tahun. \"Agar jumlah wisatawan kita meningkat dibutuhkan sinergi antara kabupaten/kota, lakukan promosi secara bersama-sama, maka hasilnya akan maksimal nanti,\" tutur Irsan.

Ketua DPD ASITA Bengkulu, Nurmalena menilai, pariwisata di Bengkulu sudah sangat bagus dan bisa mengundang banyak wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan tingkat okupansi hotel di Bengkulu saat ini rata-rata sudah hampir 95 persen. Hal ini membuktikan, Bengkulu sudah menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di Indonesia. \"Saya senang sekali. Semuanya bagus. Bengkulu sudah berkembang. Sudah banyak hotel dan okupansinya juga bagus,\" kata Lena.

Meski begitu, Ia mengaku, pariwisata Bengkulu masih banyak yang bisa dikembangkan, terutama variasi jenis-jenis wisata minat khusus yang digemari traveler. Ini dilakukan, agar pariwisata Bengkulu semakin lengkap dan mampu menjawab keinginan para wisatawan. \"Meskipun wisata di Bengkulu sudah cukup lengkap, bahkan lebih lengkap dari daerah lain di Indonesia, tapi kita harus terus mengembangkannya agar minat orang untuk ke Bengkulu semakin tinggi,\" ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Joni Marsius mengaku, optimis pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada 2020 mendatang bisa tumbuh mencapai 5,2 persen. Pertumbuhan tersebut salah satunya didorong oleh sektor pariwisata. Bahkan secara angka, wilayah yang bersandar pada sektor pariwisata, pertumbuhan ekonominya lebih cepat daripada yang mengandalkan sektor primer. \"Sektor pariwisata kini tidak bisa dianggap remeh. Secara pendapatan, sudah mampu menjadi tulang punggung ekonomi wilayah,\" kata Joni.

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengaku, sektor pariwisata di Bengkulu berperan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Hal tersebut terlihat dari kontribusi lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 0,13 persen terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada 2018 lalu. \"Penyediaan usaha akomodasi dan makan minum kan memang dominan kebutuhan sektor wisata, mulai dari hotel, restoran dan lainnya, kalau itu tumbuh berarti ada kontribusi dari pariwisata ke ekonomi Bengkulu,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: