Kapal Batu Bara Antre Masuk Pelabuhan

Kapal Batu Bara Antre Masuk Pelabuhan

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Antrean kapal masuk Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mulai terjadi. Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkulu, Dody Triwahyudi mengatakan, antrean ini terjadi atas meningkatnya aktifitas kapal tongkang pangangkut ekspor batu bara.

\"Setiap hari sampai 5 kapal tongkang mengantre di pelabuhan,\" terang Dody usai melakukan rapat tertutup bersama Gubernur Bengkulu membahas antrean kapal di Pelabuhan Pulau Baai, kemarin (21/11).

Dijelaskannya, selama ini di pelabuhan tidak pernah terjadi antrean kapal tongkang pengangkut batu bara. Namun sejak ada penambahan ekspor batu bara ke negara tetangga, termasuk ke India, antrean kapal mulai terjadi. Dari sisi ekspor sangat bagus, namun soal fasilitas PT Pelindo II Bengkulu harus mulai melakukan peningkatan pelayanan dan fasilitas.\"Peningkatan pelayanan dan fasilitas harus dilakukan oleh Pelindo,\" ujarnya.

Saat ini menurut Dody, Pelindo II Bengkulu belum mempersiapkan langkah itu secara optimal. Bahkan harusnya ada alat angkut barang dengan kapasitas 1.500 ton perjam itu belum bisa dilakukan. Namun pihak Pelindo melalui kontraktornya telah berkomitmen tanggal 26 November mendatang, conveyor bisa diaktifkan minimal 50 persen dari kapasitas 1.500 ton perhari.

\"Kira-kira bisa melayani 750 ton perhari. Kalau tongkang kapasitas 7 ribu, maka bisa melayani 10 jam. Artinya satu hari bisa melayani dua kapal tongkang. Mudah-mudahan bisa mengurangi antrean kapal yang terjadi saat ini,\" ungkap Dody.

Tidak hanya itu, terkait rencana mengaktifkan kembali eks dermaga terminal Ratu Samban dan Bukit Sunur.Dody menegaskan, selama ini memang digunakan, hanya saja karena dangkal, maka dermaga itu tidak digunakan lagi. Sebab, saat ini kedalaman dermaga itu hanya 4,5 meter. Sementera untuk bersandar tongkang, minimal 6-9 meter. \"Perlu digeser-geser lagi. Kalau dikeruk, perlu waktu lama,\" terangnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, antrean kapal pengangkut batu bara yang terjadi saat ini memang harus diselesaikan. Solusinya dengan mengaktifkan kembali eks dermaga ratu samban, bukit sunur dan titan. \"Ini secepatnya harus diaktifkan, apalagi kondisi darurat,\" ujar Rohidin.

Jikapun dangkal yang terjadi saat ini, menurut Rohidin, tetap bisa dipakai. Hanya saja, disesuaikan dengan berat muatan dan tongkang. Sehingga dengan kedalaman 4,5 meter itu, tidak sampai membuat kapal tongkal menjadi kandas. \"Pakai sebisanya saja. Sesuaikan saja, bobot muat dengan kondisi kendalaman,\" tutupnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: