Komisi “Basah” Jadi Rebutan Dewan

Komisi “Basah” Jadi Rebutan Dewan

BENGKULU, Bengkulu Ekspress – Pembentukan 8 fraksi di DPRD Provinsi Bengkulu telah dilakukan. Para anggota dewan itu saat ini bertugas untuk mendapatkan posisi di empat komisi yang ada di DPRD Provinsi Bengkulu. Komisi \"basah\" sebutan untuk III dibidang pembangunan dan infrastruktur itu jadi komisi yang paling banyak diperebutkan. Terlebih untuk posisi Ketua Komisi III.

Ada empat parpol yang sudah siap bertarung untuk mendapatkan posisi tersebut, yaitu Gerindra, Golkar dan Nasdem. “Yang jelas dikomisi terbaik, semua sudah tahu komisi terbaik itu,” terang Pimpinan Sementara II DPRD Provinsi Bengkulu dari Fraksi Partai Golkar, Samsu Amanah kepada Bengkulu Ekspress, usai mengikuti sidang paripurna pembentukan dan pengumuman nama fraksi di DPRD Provinsi Bengkulu, kemarin (10/9).

Targetnya, menurut Samsu yang juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu itu, jika tidak posisi ketua, maka paling minim posisi wakil ketua. Dari Golkar sudah mempersiapkan nama Imron Rosyadi untuk menduduki posisi Ketua Komisi III tersebut. “Kalau ngak ketua, ya wakil ketua,” ungkapnya.

Untuk pengisian anggota di komisi, dari 7 anggota dewan dari Fraksi Golkar, akan mengisi disemua komisi. Artinya, tidak ada pengemukan dewan dikomisi tertentu. “Semua akan kita isi, jadi merata,” tambah Samsu.

Sama halnya dengan Fraksi Nasdem, juga ngotot untuk mendapatkan posisi Ketua Komisi III. Nama-nama yang dipersiapkan seperti Zulasmi Oktarina, Holli dan Sarjoni Hanafi. Sementara nama Tantawi Dali sudah diamankan untuk menjadi Ketua Fraksi Partai Nasdem. “Ketua Komisi III prioritas kita dapatkan,” ujar Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Fraksi Nasdem, Erna Sari Dewi.

Erna yang sudah mendapatkan keputusan mengisi Wakil Ketua (Waka) III DPRD Provinsi Bengkulu itu, menilai, Komisi III sangat jadi prioritas. Pertimbangannya, komisi III paling banyak dibutuhkan masyarakat, khususnya untuk pembangunan jalan dan jembatan.“Komisi III ini berhubungan langsung dengan masyarakat, itu jadi pertimbangan kami,” paparnya.

Tak kalah pentingnya, Fraksi Partai Gerindra yang bertahan 5 tahun lalu mendudui posisi Ketua Komisi III, juga tetap ngotot untuk kembali mendapatkan posisi Ketua Komisi III. Nama Jonaidi SP masih diperhitungkan kuat merebut jabatan basah tersebut. Meski demikian, menurut Anggota DPRD Provinsi Fraksi Partai Gerindra, Suharto mengatakan, tidak terlalu ngotot untuk mendapatkannya. Sebab, semua anggota dewan dari Gerindra sudah senior dan pernah mendapatkan posisi tersebut.

“Kalau kami sudah senior, jadi kalau kegiatan DPRD itu nyantai aja. Kalau dikasih amanah, ikuti saja jalur jam,” ujar Suharto.

Suharto menegaskan, Fraksi Gerindara tidak ada mengincar komisi manapun, apalagi posisi Ketua Komisi. Kalau diamankan tentu siap untuk menjalankannya. Namun demikian, tetap propesional untuk menduduki komisi manapun. “Kita ini bukan baru duduk semuannya, sudah kita lalui semua. Kita ikuti mekanisme yang ada,” tuturnya.

Meski banyak merebutkan duduk sebagai Ketua Komisi III dan menjadi anggota komisi III. Namun komisi I, III dan IV juga masih banyak dipertimbangkan untuk diduduki. Komisi I dibidang pemerintahaan dan SDM, yang selama dewan periode sebelumnya telah dikuasi oleh Fraksi PDI-P, periode kali ini juga tetap diincar untuk didapatkan. Nama yang sudah dipersiapkan yaitu Sri Rejeki, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komisi I.

“Tapi tetap kita mengacu ke propesional,” terang Pimpinan Sementara I DPRD Provinsi dari Fraksi PDI-P, Ihsan Fajri.

Menurut Ihsan, semua dewan dari Fraksi PDI-P tetap akan diisi disemua komisi. Pembagiannya secara merata, karena ada 6 lagi dewan dari PDI-P untuk menduduki di komisi. “Pembagiannya tetu, 2, 2 dan 1,1 di komisi. Merata tidak ada menumpuk di satu komisi saja,” ungkapnya.

Sementara Komisi IV bidang paling banyak pendidikan dan kesehatan serta pemerintahaan itu juga banyak dincar. Namun tidak terlalu signifikan, hanya saja untuk menjadi anggota komisi IV juga sudah mulai banyak. Berbeda dengan komisi II dibidang aset dan pemerintahaan dan mintra itu tidak terlalu diperbutukan untuk masuk jadi anggota. Hanya saja, untuk jabatan Ketua Komisi masih diperebutkan.

Disisi lain, dari sidang paripurna perdana yang digelar dewan baru kemarin, telah terbentuk 8 fraksi di DPRD Provinsi Bengkulu. Fraksi itu ialah Fraksi PDI-P Perjuangan diketuai oleh Edwar Samsi SIP MM. Lalu untuk Fraksi Gerindra diketuai oleh Herwin Suberhani, Fraksi Nasdem diketua oleh Tantawi Dali. Kemudian Fraksi Golkar diketuai oleh Sumardi, Fraksi Demokrat diketuai oleh Edison Simbolon, sementara Fraksi PKB diketuai oleh Zainan Ssos. Lalu untuk Fraksi Amanat Keadilan gabungan PKS dan PAN itu diketuai oleh Sujono dan Fraksi Persatuan Nurani Indonesia gabungan Hanura, Perindo dan PPP itu diketuai oleh Usin Abdisyah Sambiring. “Pembentukan fraksi sudah dilakukan, dan bisa diperbaiki ketika telah diterbitkan tata tertib dan kode etik dewan yang baru,” ujar Pimpinan Sementara DPRD Provinsi Bengkulu, Samsu Amanah.

Dalam sidang paripurna itu, dewan juga telah membentuk Tim Penyususun Kode Etik dan Tatib Dewan. Samsu menargetkan, dua kompenen itu bisa diselesaikan dalam satu minggu kedepan. Setelah itu baru pengisian alat kelengkapan dewan. “Seminggu saya pikir sudah selesai semua,” tuturnya.

Lima Dewan Tak Hadir

Dari sidang paripurna perdana yang dilakukan itu, ada lima anggota dewan yang tidak hadir. Totalnya hanya 40 anggota dewan yang hadir. Lima orang dewan yang tidak hadir itu semuanya dari Fraksi Partai Demokrat. Yaitu, Edison Simbolon, Faisal Mardianto, Salim, Muharamin dan Suhardi. “Ya memang dewan dari Partai Golkar tidak ada yang hadir,” terang Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Provinsi, Syaiful.

Menurutnya, ketidak hadiran anggota dewan itu lantaran, Partai Demokrat sedang ada acara di Jakarta. Sehingga semua anggota dewan harus mengikuti acara tersebut. “Surat izinya sudah kami terima. Ya tidak masalah kalau tidak hadir,” tutupnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: