Produksi Beras Diprediksi Turun
BENGKULU, BE - Musim kemarau tahun ini diprediksi akan memberikan dampak menurunnya produksi beras di tingkat petani. Hal ini menyusul dengan berkurangnya jumlah lahan panen mencapai 1.757 hektar. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Dyah Anugrah Kuswardani MA mengingatkan pemerintah agar mewaspadai gagal panen hingga Desember mendatang. Di sisi lain, ancaman puso tahun 2019 masih tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya. \"Potensi luas panen tahun ini memang lebih rendah dari 2018,\" kata Dyah, kemarin (1/9). BPS mengingatkan, ancaman turunnya produksi masih terjadi karena belum berakhirnya musim kemarau. Namun, dari pengamatan yang dilakukan melalui Kerangka Sampel Area (KSA), terdeteksi masih ada potensi pertanaman sampai Oktober, khususnya di daerah-daerah yang memiliki irigasi yang baik. \"Puso juga lebih tinggi dari tahun lalu. Makanya harus hati-hati di sisa bulan-bulan ke depan sampai Desember,\" ujar Dyah. Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan membenarkan data yang disampaikan BPS. Ia mengatakan, musim kemarau saat ini berdampak pada menurunnya produksi pertanian. Sebab, musim kemarau membuat sistem pengairan menjadi kering. \"Kemarau memang berdampak signifikan ke produksi hasil pertanian, sekarang memang mengalami penurunan, tetapi kami pastikan persediaan beras tetap aman,\" tuturnya. Ia mengaku, pihaknya telah bekerjasama dengan Bulog untuk menyediakan persediaan beras bagi masyarakat. Sehingga ketika produksi beras mengalami penurunan, maka masyarakat bisa mengandalkan persediaan beras dari Bulog. \"Untuk persediaannya masih aman, masyarakat tidak perlu khawatir bisa mencukupi kebutuhan Provinsi Bengkulu hingga Desember,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: