PMI Latih Warga Tanggap Bencana

PMI Latih Warga Tanggap Bencana

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Provinsi Bengkulu menjadi wilayah yang rawan bencana alam. Karena itu, Palang Merah Indonesia (PMI) menilai masyarakat Bengkulu masih banyak belum memiliki kesiapan untuk tanggap bencana. Bahkan, kejadian bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada April lalu, banyak menelan korban.

\"Kesiap-siagaan bencana harus dimiliki oleh semua masyarakat agar bisa meminimalisir korban jiwa kita terjadi bencana alam,\" terang Wakil Ketua PMI Provinsi Bengkulu, Asnawi A Lamat MSi kepada BE, usai membuka pelatihaan managemen tanggap darurat bencana (MTDB) untuk Sibat tingkat provinsi, di Lapangan Jenggalu Kota Bengkulu, kemarin (29/8).

Bengkulu ini, menurut Asnawi sangat rawan terjadinya bencana alam. Baik banjir, tanah longsor, gempa bumi dan tsunami. Bahkan, potensi banjir sendiri masih sangat menghantui masyarakat jika tidak cepat untuk ditanggulangi. \"Banjir ini jangan dianggap sepele. Karena banjir besar itu sudah terjadi di Bengkulu dan beberapa wilayah,\" tambahnya.  

Edukasi kepada masyarakat, lanjutnya, sangat penting sekali dilakukan. Beberapa upaya yang dilakukan PMI dengan memberikan pelatihaan tanggap bencana kepada masyarakat desa. Masing-masing masyarakat perwakilan desa sebanyak 7 orang setiap desa dilakukan pelatihan. \"Kita siapkan kader-kader desa untuk siap menghadapi bencana alam,\" tutur Asnawi.

Ilmu pelatihan yang diberikan mulai cara evakuasi, penyelamatan diri saat terjadi bencana alam hingga upaya-upaya darurat lainnya yang harus dilakukan. Termasuk memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat desa yang terkena bencana.

\"Semua teknis pelatihan kita berikan. Jadi masyarakat benar-benar siap, ketika adanya bencana alam,\" terangnya.

Asnawi mengatakan, selain melakukan pelatihan, saat bencana alam terjadi PMI juga harus memberikan pertolongan kepada warga. Seperti membangun tenda bencana, memberikan pelayanan kesehatan secara gratis dan upaya-upaya lainnya. Sehingga memberikan kepastian tidak ada lagi masyarakat yang terkena bencana alam tidak mendapatkan bantuan. \"Kita terus hadir di tengah-tengah masyarakat ketika bencana alam terjadi. Namun tentu kita tidak mengharapkan bencana alam itu ada,\" tutup Asnawi. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: