Suku Bunga Turun
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 25 poin menjadi 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Juli ini. Penurunan suku bunga acuan tersebut menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkirakan akan ikut memacu pertumbuhan kredit di daerah pada 2019 ini sebesar 11 hingga 13 persen.
Plh Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Winter Marbun mengatakan, penurunan suku bunga acuan akan menjadi amunisi yang bagus bagi industri perbankan. Sebab, permintaan kredit akan semakin menggeliat dari periode sebelumnya.
\"Untuk pertumbuhan kredit kami optimistis masih bisa mengingat suku bunga acuan juga mengalami penurunan,\" kata Winter, kemarin (28/7).
Selain itu, penopang pertumbuhan kredit juga berasal dari keputusan BI yang menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah sebesar 0,5 persen. Dengan pelonggaran likuiditas itu, beban biaya (cost of fund) perusahaan semakin rendah sehingga bunga kredit pun ikut murah.\"Pelonggaran GWM akan membuat beban biaya perusahaan semakin rendah dan bunga kredit jadi lebih murah,\" ujarnya.
Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM mengaku, optimistis kredit perbankan bisa tumbuh 11-13% hingga akhir tahun ini. Hal ini didukung penurunan suku bunga serta sejumlah kebijakan BI yang telah dilakukannya seperti pelonggaran kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM) serta kebijakan makroprudensial.
\"Saya yakin ini bisa tercapai, bunga turun sehingga kapasitas bank naik karena GMW ini memudahkan perbankan, jadi insya Allah bakal lebih tinggi,\" ujar Kamaludin.
Selain itu, lanjutnya, stabilitas sistem keuangan di daerah juga akan tetap terjaga, disertai dengan cukupnya ketersediaan likuiditas dan membaiknya risiko kredit turut mendukung optimisme tersebut. Sehingga tidak ada alasan pertumbuhan kredit didaerah tidak mengalami peningkatan.\"Saya yakin akan ada peningkatan, kita lihat saja beberapa bulan kedepan,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: