Hati-hati Unggah Identitas di Medsos
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Isu jual beli data KTP-el dan kartu keluarga (KK) di media sosial (medsos) sedang ramai diperbincangkan netizen alias warganet. Banyak yang resah karena informasinya data yang tersebar hingga jutaan dan berpotensi disalahgunakan untuk kasus penipuan. Kasus ini pertama kali diangkat oleh Hendra Hendrawan (23) lewat akun Twitternya @hendralm. Dia mengaku kaget bagaimana bisa data nomor induk kependudukan (NIK) di e-KTP juga data KK warga bebas diperjualbelikan di medsos.
“Ternyata ada ya yang memperjual belikan data NIK + KK. Dan parahnya lagi ada yang punya sampe jutaan data. Gila gila gila,” cuit Hendra. Per pukul 12.23 WIB cuitannya itu telah diretweet lebih dari 21 ribu kali oleh netizen,” cuit Hendra dikutip dari detik.com, Minggu (28/7/2019) sore.
Mencegah agar hal serupa tidak terjadi di Kota Bengkulu, Pemkot Bengkulu melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Bengkulu mengimbau kepada masyarakat, agar tidak mengunggah Data Kependudukannya, seperti KTP – elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK) atau Kartu Identitas Anak (KIA) ke Media Sosial.
“Sebab data itu akan muncul dalam mesin pencari Google, sehingga mudah disalah gunakan bahkan diperjual belikan oleh para “Pemulung Data”,” ujar Kadis Dukcapil Kota Bengkulu Sudarto ketika diwawancarai, Minggu sore. Pemulung data yang dimaksud, sambung Sudarto, adalah oknum yang tidak bertanggung jawab yang bisa saja memperjualbelikan data kependudukan tersebut.
“Nanti kalau banyak gambar KTP-el, KK dan KIA yang tersebar di Google juga menjadi celah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan,” ujar Sudarto. “Semoga melalui imbauan ini jual beli data kependudukan tidak terjadi di Kota Bengkulu,” tutupnya. (805/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: