OPD Penunggak Pajak Mobnas Disurati

OPD Penunggak Pajak Mobnas Disurati

TAIS, Bengkulu Ekspress  - Masih banyak mobil dinas (mobnas) dan motor dinas (motdin) di Kabupaten Seluma, belum dibayarkan pajaknya. Untuk itu, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD)melalui bidang aset menyurati seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) pengguna kendaraan dinas untuk melakukan kewajiban melakukan pembayaran pajak kendaraan masing-masing.

“Ini tindak lanjut dari teguran Sekda Seluma untuk seluruh OPD agar membayar pajak. Sebulan kedepan ditindak lanjuti lagi ke Samsat Seluma, untuk meminta data pemegang kendaraan dinas yang tetap masih membandel membayar pajak,” tegas Sekretarias BPKD Seluma, Suparto Msi melalui Kabid Aset Erwin Alfarisi SE kepada Bengkulu Ekspress kemarin (1/7).

Disampaikan Erwin, setelah dilayangkan surat ke seluruh OPD ini, dalam waktu dua minggu dilakukan pengecekan langsung ke UPP Samsat Seluma. Untuk mengetahui jumlah tunggakan kendaraan yang masih belum membayar. Setelah itu, nantinya barulah kembali dilaporkan ke Sekda.

\"Siapa yang sudah melunasi, siapa yang belum nanti ketahuan di Samsat sana. Dari hasil cek nanti baru lah kami minta petunjuk lebih lanjut dari Sekda,\" tegasnya.

Ditambahkan, bagian aset nanti juga mengecek langsung berkaitan dengan jumlah kendaraan yang menunggak pajak mencapai 700 unit lebih. Erwin meyakini data tersebut belum valid. Karena memang banyak aset kendaraan dinas Seluma, sudah dilelang atau yang tidak digunakan lagi masih masuk dalam hitungan tunggakan pajak tersebut. Hal ini perlu dirapikan.

\"Makanya kita akan lihat lagi nanti kebenaran jumlah tersebut. Rasanya tidak mungkin kalau sebanyak itu kendaraan dinas yang menunggak pajak,\" ujarnya.

Diketahui, hingga Januari 2019, sebanyak 711 unit kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seluma, hingga saat ini belum dibayarkan pajaknya. Konidis ini membuat nila tunggakan pajak kendaraan dinas di Kabupaten Seluma, mencapai Rp 543 Juta lebih. Itu belum termasuk pembayaran denda. Dari 711 unit kendaraan dinas yang menunggak, terdiri dari R2 sebanyak 672 unit dan R4 sebanhak 129 unit. Kemungkinan tunggakan ini bertambah, karena data tunggakan terus bergeser.(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: