Maskapai Terapkan Tarif Tertinggi

Maskapai Terapkan Tarif Tertinggi

Jumlah Penumpang Menurun

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019, seluruh maskapai penerbangan di Bengkulu berusaha memaksimalkan keuntungan. Salah satu strategi yang dilakukan oleh maskapai yaitu menerapkan tarif tertinggi disetiap rute penerbangan.

Kepala Kantor UPBU Fatmawati Soekarno, Ir Anies Wardhana MM melalui Kasubag Tata Usaha, Drs Sarosa MSi mengatakan, hampir seluruh maskapai penerbangan di Bengkulu mulai dari Garuda Indonesia, Citylink, Sriwijaya Air, Lion Air, dan Batik Air, masih menerapkan harga tiket sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No 106 Tahun 2019. Hanya saja, harga tiket yang ditawarkan oleh seluruh maskapai penerbangan tersebut yaitu tarif batas atas. \"Sejak awal Mei 2019 belum ada maskapai yang menerapkan tarif batas bawah, hampir semuanya menerapkan tarif batas atas atau tertinggi,\" kata Sarosa, Kamis (30/5).

Bahkan harga tiket pesawat Bengkulu-Jakarta untuk penerbangan satu kali keberangkatkan (one way) paling murah pada 31 Mei 2019 sebesar Rp 1 juta dari Maskapai Lion Air. Padahal tarif terendah dari maskapai Lion Air adalah Rp 436 ribu. Sementara harga tiket pesawat termahal tujuan Bengkulu-Jakarta masih dipegang oleh Garuda Indonesia dengan harga mencapai Rp 1,33 juta. \"Karena seluruh maskapai menerapkan tarif batas atas, membuat pemudik pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya,\" ujar Sarosa.

Terkait besaran angka penurunan, hingga saat ini pihak Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu masih menghitungnya. Sehingga belum bisa dipastikan berapa besaran angka penurunan jumlah pemudik yang menggunakan jasa angkutan udara pada tahun ini.\"Belum tau berapa besarannya, tetapi memang menurun, nanti secepatnya akan kita rilis,\" tutupnya.

Sementara itu, Corporate Communication Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, hingga saat ini tarif pesawat untuk maskapai yang tergabung di dalam Lion Air Group masih sesuai aturan. Meskipun tarif tinggi, Ia menyebut, tarif tersebut masih dalam koridor batas atas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.

\"Terkait tarif tiket yang di publish masih sesuai dengan batas atas, karena kenaikan biaya operasional,\" kata Danang. Meski begitu, pihaknya belum dapat menjelaskan seberapa besar kenaikan biaya operasional yang dikeluarkan oleh Lion Air menjelang dan selama Idul Fitri tahun ini. \"Saya belum bisa memberikan informasi dulu. Kami akan kabari lebih lanjut jika ada perkembangan,\" tutupnya.

Disisi lain, Branch Office Garuda Indonesia Bengkulu, Yose Rizal mengaku, Garuda menerapkan tarif tiket pesawat pada batas atas karena mengingat maskapai penerbangan ini memberikan layanan penuh atau full service kepada masyarakat. Bahkan Ia menilai dengan harga tiket sebesar itu, dirasa layak dengan pelayanan dan kenyamanan saat naik maskapai Garuda Indonesia. \"Kita ini kan Full Service, kalau harga tiket mengambil harga terendah maka kita rugi, tidak mungkin,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: