Sport Tourism of Bencoolen Batal Digelar
BENGKULU, Bengklu Ekspress – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah mengagendakan 5 calender of event Bengkulu tahun 2019 ini. Seperti sport tourism of Bencoolen, festival bumi rafflesia, festival tabut, bencoolen international marine fastival dan festival pesisir pantai panjang. Namun sayangnya, dari 5 event besar tersebut, satu event bernama sport tourism of Bencoolen harus batal digelar pada bulan Juni mendatang. Asisten I Setdaprov Bengkulu, Drs Hamka Sabri Msi mengatakan, batalnya event tersebut, lantaran anggarannya yang digunakan untuk event tersebut difokuskan untuk pemulihaan pasca bencana alam yang telah melanda Provinsi Bengkulu bulan lalu. “Karena kita baru selesai tertimpa musibah,” ujar Hamka kepada BE, kemarin (17/5).
Dijelaskannya, dalam event sport tourism of bencoolen itu terdapat tiga event pendukung. Diantaranya, tour de Bencoolen, Bengkulu City Run, Safari Berburu dan Marathon Kids. Hamka menegaskan, batalnya tersebut, lantaran anggaran pemprov juga masuk devisit. Sehingga anggaran yang ada dialihkan untuk perbaikan beberapa infrastruktur yang rusak akibat bencana alam, “Ada hal-hal mendesak, sehingga gubernur mengalihkan dulu untuk perbaikan bencana alam,” paparnya.
Meski batal digelar, namun demikian, kegiatan pendukung lainnya tersebut masih diupayakan untuk dilakukan pada tahun ini. Namun demikian, masih akan lihat anggaran yang ada, memungkin atau tidak untuk dilakukan. “Nanti kita lihat kondisi anggaran yang ada,” ungkapnya.
Namun yang pastinya, seperti kegiatan tour de Bencoolen yang anggarannya sekitar Rp 800 juta itu sudah pasti dibatalkan. Padahal, kegiatan tersebut sudah panitia telah menerima 7 tim altlet dan lima tim lainnya teresbut berasal dari negara Australia dan beberapa negara di Asia. “Kondisi keuangan kita tidak memungkinkan,” tambah Hamka.
Meski gagal tahun ini, untuk tahun depan pemprov masih tetap berupaya event yang sudah ditetapkan dalam calender of event Bengkulu tersebut tetap bisa dilaksanakan. Sebab, event yang sudah dirancang tersebut, dibuat untuk menarik wisatawan datang ke Bengkulu. “Kita lihat dulu, kapan bisa dilakukan ulang. Mudah-mudahan tahun depan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olaraga (Dispora) Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman mengatakan, batalnya kegiatan tersebut tidak lain dilakukan untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam. Sehingga pemulihaan bencana alam secara keseluruhaan bisa dilakukan. “Kita menunggu infrastruktur jalan dapat diperbaikan terlebih dahulu,” terang Atisar.
Termasuk mempersiapkan tim panitia secara matang. Sehingga ketika kegiatan tersebut dilaksanakan, bisa digelar secara maksimal. “Kita matangkan panitia terlebih dahulu dan menunggu keuangan daerah stabil,” pungkasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: