MoU Pemasaran Kopi, dengan DKI Ditunda
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dan Pemprov DKI Jakarta untuk menggelar penandatangan kerjasama pemasaran kopi Bengkulu pada tanggal 5 April ini ditunda. Sebab, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri agenda lain di DKI Jakarta. Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, meski gagal, tapi pemprov akan tetap mengjadwalkan rencana kerjasama promosi kopi Bengkulu di Jakarta.
\"Gubernur DKI akan menghadiri agenda sidang paripurna di DPRD. Jadi agenda besok (hari ini, red) ditunda,\" terang Ricky kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (4/4).
Dijelaskanya, untuk waktunya belum bisa dipastikan kapan akan digelar di Provinsi Bengkulu. Mengingat kedua kepala daerah, yaitu Gubernur DKI dan Gubernur Bengkulu mencari waktu yang tepat agar jadwal yang sudah ditentukan tidak kembali gagal digelar. \"Ditunda sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan,\" ujarnya. Seperti direncanakan, kerjasama itu akan digelar di Provinsi Bengkulu.
Setelah mendantangani MoU, Gubernur DKI juga berencana akan melihat langsung perkebunan kopi yang ada di Provinsi Bengkulu. Sebab, nantinya dari hasil kerjasama tersebut DKI akan membeli kopi Bengkulu untuk dijual di Jakarta maupun ke daerah lain.
\"Tergantung nanti pembeli mau ambil kopi yang dimana. Karena kualitas kopi Bengkulu sama saja, tapi perlu diragukan lagi soal kualitas,\" tutur Ricky.
Tidak hanya itu, untuk memperkuat promosi kopi Bengkulu di Jakarta, Pemprov Bengkulu juga telah meyediakan Bencoolen Rider dan Bencoolen Coffee Mobile di Jakarta. Fungsinya agar promosinya lebih massif ke wilayah-wilayah di Jakarta. \"Kita sudah siapkan dua alat ini untuk membantu promosi,\" ungkapnya.
Bahkan, dengan dukungan dari Pemprov DKI, di setiap jalan protokol telah diisinkan membuka otlet kopi Bengkulu. Tentu langkah ini sangat positif agar kopi Bengkulu lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya di Jakarta, tapi juga sampai internasional. \"Ini positif untuk Bengkulu,\" ungkapnya.
Secara nasional produksi kopi Bengkulu menempati urutan ketiga. Pada peta, kopi Sumatera dikenal segitiga kopi, yaitu Bengkulu, Lampung dan Sumatera Selatan. Bahkan, lanjutnya, Bengkulu memiliki sekitar 72 ribu ton pertahun dengan 34 sampai 36 kepala keluarga yang bergerak di sektor tersebut. \"Pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis agar kopi Bengkulu benar-benar mampu menggerakkan ekonomi masyarakat,” tandas Ricky. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: