Wujudkan Bengkulu Maju
Sinkronkan Program Melalui Musrenbang
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tahun 2019. Musrembang dengan tema peningkatan ekonomi dan daya saing daerah melalui pemerataan pembangunan dan peningkatan SDM ini, menurut Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah harus dapat diwujudkan. Tentunya dengan mensinkronisasikan semua program, baik program pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
\"Harmonisasi dan disinergikan antara semua program yang paling penting,\" ujar Rohidin dalam pembukaan Musrembang di aula Hotel Grage Bengkulu, kemarin (26/3).
Menurut Rohidin, pemprov telah membuat program strategis nasional yang sudah bisa direalisasikan. Tentunya, program tersebut harus mendapat support langsung dari pemerintah kabupaten dan kota. Program tersebut meliputi pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau, rel kereta api Bengkulu-Muara Enim, pengambangan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno bertaraf internasional.
\"Ini ingin kita pastikan bahwa apa yang sudah selama ini kita lakukan bisa terlaksana dan bisa masuk dalam program nasional,\" ungkapnya.
Ditegaskannya, jika program strategis yang telah digagas oleh Provinsi Bengkulu ini terlaksana, maka Bengkulu dinyakini akan menjadi beranda ekonomi baru di kawasan Pulau Sumatera. Tentunya, hal ini akan mendongkrak perekonomian provinsi tetangga, seperti Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Jambi dan Sumatera Barat.\"Bengkulu ini memiliki potensi besar dalam menggerakan ekonomi nasioanal, khususnya Sumatera,\" papar Rohidin.
Tidak hanya itu, melalui Musrembang ini Rohidin menegaskan, kabupaten/kota harus memiliki program unggulan. Jika program unggulan sudah ditetapkan, maka harus sejalan dengan penganggaran. Jangan sampai program andalan tersebut justru tidak didukung dengan anggaran yang besar. \"Seperti Kepahiang, ada program unggulan wisata. Maka anggaranya harus dibesarkan dan Kementerian Pariwisata didorong untuk mendukung penuh,\" ungkapnya.
Terbaik ke-3 Turunkan Pengangguran
Untuk saat ini, upaya yang dilakukan oleh semua pemerintah daerah (pemda) di Provinsi Bengkulu sudah berjalan baik. Khususnya untuk menurunkan angka pengangguran di Provinsi Bengkulu. Bahkan saat ini Bengkulu masuk pada posisi ketiga terbaik nasional dalam menurunkan angka pengangguran. \"Kondisi ekonomi makro seperti ini menjadi modal bagi kita sekalian, untuk terus menurunkan angka pengangguran,\" ujarnya.
Untuk terus menurunkan angka penganguran itu, maka peningkatan daya saing di Bengkulu baik secara regional dan nasional bisa dilakukan. Lalu di sisi pengelolaan sumber daya alam juga sangat penting dilakukan. Seperti pengembangan potensi kopi, pembangan pabrik perkebunan, baik CPO maupun karet.\"Potensi yang ada ini yang harus terus dikembangkan,\" paparnya.
Tidak hanya itu, yang perlu menjadi perhatian oleh semua pemda ialah melakukan penurunan angka kemiskinan, yang saat ini masih berada di angka 15,41 persen. Kemudian, dalam meneriman opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), minimal 50 persen pemda yang ada di Bengkulu bisa meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
Termasuk juga wilayah kabupaten/kota yang tidak mendapatkan penghargaan Adipura juga harus menjadi catatan penting. \"Persiapkan dari sistem maupun regulasi terkait dengan infrastruktur dan kinerja lingkungan, sehingga paling tidak tahun 2019 ini kita akan mendapatkan predikat Adipura itu,\" beber Rohidin.
Sementara itu, dalam Musrembang tersebut, Pemprov juga melauching calender of event tahun 2019. Calender event itu mencakup satu kabupaten satu event yang mampu mendongkrak ekonomi daerah. Tidak hanya itu, Gubernur juga memberikan penghargaan terbaik untuk 3 kabupaten kota yang telah melakukan perencanaan pembangunan daerah tahun 2018. Tiga daerah itu, terbaik pertama Kabupaten Lebong, kedua Mukomuko dan ketiga diraih oleh Kabupaten Bengkulu Utara.
Di sisi lain, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Dr Ir Muhammad Hudori MSI mengatakan, indikator makro Provinsi Bengkulu tahun 2019 masih ada yang di bawah rata-rata nasional. Atas hal tersebut, maka perlu dilakukan upaya maksimal dalam mengejar target tersebut.\"Indikator makro ini harus mendapatkan perhatian penting,\" tegas Hudori.
Beberapa hal yang penting dilakukan, seperti percepatan pembangunan infrastruktur. Lalu menyiapkan kapasitas produksi dan sumber daya manusia, lalu menjaga stabilitas harga bahan pokok. \"Termasuk menyukseskan program bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah dengan baik dan yang menerapkan sistem bantuan pangan non tunai dengan kartu sehingga bantuan sosial bisa lebih tepat sasaran,\" pungkasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: