Perempuan Manfaatkan Hutan Konservasi

Perempuan Manfaatkan Hutan Konservasi

Jadikan Produk Bernilai Ekonomi

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Luasnya hutan di Bengkulu membuat beberapa desa yang berdekatan langsung dengan hutan dapat memanfaatkannya. Bahkan Bengkulu merupakan Provinsi pertama di Indonesia dimana Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) telah memanfaatkan hutan konservasi untuk memenuhi ekonomi keluarga.

Sekda Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti SE MT mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Maju Bersama yang telah berhasil memanfaatkan hutan konservasi menjadi suatu produk Usaha Kecil Menengah (UKM). Produk yang berhasil diolah dari hutan konservasi tersebut diantaranya minuman kecombrang, madu hutan, dodol bunga kecombrang, stik daun pakis dan lainnya.

\"Kami mengapresiasi karena ada perempuan berhasil memanfaatkan hutan tanpa merusak hutan, bahkan sudah dijadikan produk UKM yang bernilai ekonomi,\" kata Novian, kemarin (5/3).

Melihat hal tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mendorong penyelesaian konflik kehutanan dan pemanfaatan hutan, terutama desa yang masuk kedalam kawasan hutan lindung. Salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah yaitu membuat kebijakan kepada masyarakat untuk memanfaatkan hutan. \"Sekarang kebijakan pemerintah bahwa hutan bisa dikelola oleh masyarakat tetapi harus arif dan bijak,\" ujar Nopian.

Arif dan bijaksana tersebut dimaksudkan agar masyarakat khususnya perempuan dapat mengelola hutan dan tidak merusaknya tetapi merawatnya dengan baik. Sehingga hutan di Bengkulu tetap lestari dan terjaga dari kerusakan. \"Kita perbolehkan masyarakat mengelola hutan, tapi mereka harus merawatnya, jangan dirusak, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk menjadi produk UKM,\" tutupnya.

Sementara itu, Direktur Walhi Bengkulu, Beni Ardiansyah mengatakan, ada dua model dalam mengelola hutan, pertama menyelesaikan konflik kehutanan dan kedua memanfaatkan hutan. Kedua model ini sangat baik karena sama-sama mendorong kesejahteraan masyarakat di Bengkulu terutama yang berada disekitar kawasan hutan.

\"Kita terapkan model yang kedua dimana mendorong pendirian KPPL untuk memanfaatkan hutan, sehingga kesejahteraan masyarakat sekitar konservasi semakin baik,\" terang Beni.

Tidak hanya baik, KPPL tersebut diberikan pelatihan dengan bekerjasama Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, sehingga dapat memanfaatkan hasil hutan menjadi produk yang bernilai ekonomi. Dengan begitu masyarakat yang berada disekitar hutan konservasi bisa mencukupi kebutuhan hidupnya dari potensi yang ada di hutan. \"Mereka tidak hanya dibentuk, tetapi diberikan pelatihan oleh kalangan akademisi dari Universitas Bengkulu, sehingga bisa memanfaatkan hasil hutan dengan baik tanpa merusak hutan,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: