Sekdaprov Bengkulu Imbau ASN Tak Terlibat Politik Praktis
Bengkulu, Bengkuluekspress.com - Tanggal 17 April 2019, menjadi momentum besar bagi bangsa Indonesia. Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) serentak, pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) dan juga Pemilihan Legislatif (Pileg).
Terkait pestq demokrasi ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti mengimbau agar Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Bengkulu, khususnya ASN Pemprov Bengkulu, tidak terlibat politik praktis dalam hal ini memasuki wilayah partai politik.
\"Pada penyelenggaraan pemilu, dan bagaimana seharusnya ASN bersikap saat pemilu Pilpres dan Pileg berlangsung. ASN dituntut tetap netral,” kata Nopian saat diwawancarai Bengkuluekspress.com Senin (19/2).
Nopian mengatakan, ada kemungkinan kendala dalam penyelenggaran pemilu pada ASN mengenai keberpihakan atau kenetralitasan ASN. Dengan jumlah ASN yang cukup banyak di Negara Indonesia, dapat memengaruhi kenetralitasan pemilu.
“Jumlah ASN di republik ini sangat banyak di Pemprov Bengkulu saja puluhan ribu. Kalau kita hitung bersama keluarganya cukup banyak, dan ini akan memberikan pengaruh yang cukup besar apabila ASN ini bersikap tidak netral pada Pilpres dan Pileg yang akan datang,” kata Nopian.
Nopian menerangkan, sesuai dengan Undang-Undang ASN dan perundang-undangan yang berlaku, ASN harus netral. Walaupun ada keluarga atau sanak familinya yang ikut sebagai kontestan dalam Pileg, maka ASN tetap tidak boleh ikut dalam mengkampanyekanya atau terlibat politik praktis.
\"Kalau memilih boleh, tetapi dibilik suara tempat pemungutan suara (TPS), yang tidak boleh itu ikut terlibat politik praktis,\" ujar Nopian.
Kemudian, perihal berita hoax yang semakin banyak bertebaran di masyarakat juga dapat memengaruhi netralitas. Kabar bohong ini merupakan “musuh” bersama. Untuk itu, Nopian mengimbau kepada masyarakat agar tidak berkontribusi menjadi penyebar berita bohong.
“Ini berkaitan dengan netralitas kita, manakala kita ceroboh, tidak hati-hati dan tidak waspada menggunakan media sosial yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari maka ada konsekuensi yang harus ditanggung,” tutupnya. (HBN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: